TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Udara Adisutjipto Yogyakarta tengah mempersiapkan aplikasi transportasi angkutan darat untuk penumpang dan pengunjung yang terintegrasi dengan bandara. Penerapan aplikasi tersebut tidak hanya melibatkan angkutan darat yang sudah menjalin kerjasama dengan bandara, tetapi juga pihak lain di luar bandara.
“Jadi kolaborasi. Angkutan online juga silakan. Asalkan ada perjanjian kerjasama dengan kami,” kata General Manajer Bandara Adisutjipto Yogyakarta Kolonel Penerbang Agus Pandu Purnama dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kegiatan Usaha Transportasi Darat di Lingkungan Bandara Internasional Adisutjipto dan Fenomena Layanan Transportasi Berbasis Online di Lingkungan Bandara” di Hotel Eastparc Sleman, Rabu, 9 Agustus 2017.
Sejauh ini sudah ada satu aplikasi yang telah disiapkan dan akan rencananya dioperasikan bulan depan. Aplikasi yang dimaksud adalah layanan aplikasi pemesanan tiket transportasi angkutan darat. Setelah turun dari pesawat, penumpang bisa langsung memesan tiket dengan memilih jenis angkutan darat yang diinginkan. Semisal taksi bandara, angkutan sewa bandara, kereta api, atau pun bus Trans Jogja. “Tiketnya sudah tercantum harga adan tujuannya. Jadi penumpang tak perlu nego di jalan,” kata Agus.
Layanan aplikasi tersebut belum dioperasikan karena pihak bandara tengah menyiapkan lahan parkir di sisi utara bandara untuk lokasi parkir taksi dan mobil sewa bandara. Mengingat selama ini para sopir menumpuk di terminal kedatangan.
BACA: Di Bandara Yogya, Kini Ada Pengumuman dalam Bahasa Jawa
Sedangkan aplikasi kedua yang digagas pihak bandara adalah bekerjasama dengan maskapai penerbangan. Rencananya, dalam tiket pesawat itu sekaligus juga menjadi tiket akomodasi penumpang untuk mendapatkan layanan angkutan darat setiba di bandara.
Semisal, tiket pesawat itu bisa ditukarkan dengan layanan penjemputan taksi bandara. Sedangkan pembayarannya dilakukan oleh pihak maskapai kepada pengelola taksi bandara.
“Beberapa maskapai menyatakan memungkinkan dilakukan. Masih dikaji,” kata Agus.
Jumlah angkutan Bandara Adisutjipto saat ini meliputi 200 taksi bandara yang dikelola Primkopau, sekitar 350 mobil rental bandara, 64 unit bus Trans Jogja dan Damri, juga kereta api melalui Stasiun Maguwoharjo. Bus Damri melayani bandara ke Magelang, Kebumen, dan Purworejo.
Jumlah angkutan darat yang ada itu, menurut Agus mencukupi untuk melayani penumpang bandara yang mencapai sekitar 23 ribu orang per hari. Meskipun sebanyak 550 angkutan taksi dan mobil rental bandara itu sempat menganggur hingga 30-40 persen sejak kehadiran angkutan online.
“Selama ini, taksi bandara tanpa argo. Dengan aplikasi, tarifnya sudah ditentukan sesuai zona,” kata Agus. Sedangkan apabila calon penumpang pesawat naik taksi bandara di jalan, maka dikenai tarif normal taksi bandara tersebut.
PITO AGUSTIN RUDIANA