TEMPO.CO, Jakarta -- Kota Yogyakarta kembali memperoleh penghargaan di bidang lingkungan hidup Adipura setelah menunggu empat tahun."Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat dan seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah bekerja keras agar bisa meraih Adipura," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Kamis 3 Agustus 2017.
Kota Yogyakarta telah tujuh tahun berturut-turut meraih Adipura, namun sejak empat tahun terakhir tidak lagi bisa membawa pulang penghargaan tersebut.
"Tahun ini, kami kembali meraih Adipura. Oleh karena itu, kami berharap agar seluruh masyarakat terus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar mereka," kata Haryadi.
Menurut Haryadi, lingkungan yang terjaga kebersihan dan keasriannya akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu ikut menjaga kebersihannya.
"Karena lingkungan bersih, warga pun akan merasa tidak nyaman jika harus membuang sampah sembarangan. Mereka kemudian membuang sampah di tempat yang sudah disiapkan," katanya.
Kegembiraan Kota Yogyakarta meraih Adipura setelah absen empat tahun pun diluapkan dengan melakukan kirab Adipura berkeliling Kota Yogyakarta dimulai dari kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta melalui sejumlah jalan protokol seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, Jalan Margo Mulyo, Jalan Senopati dan berakhir di halaman kompleks Balai Kota Yogyakarta.
"Kirab ini bukan bermaksud untuk sombong tetapi ingin menunjukkan ke seluruh masyarakat mengenai kerja keras mereka. Ini bentuk penghargaan kepada seluruh masyarakat," katanya.
Ia berharap, prestasi yang diraih Yogyakarta pada tahun ini bisa terus dipertahankan dan Yogyakarta meraih Adipura Kencana sebagai penghargaan yang paling bergengsi.
Selain Adipura, Kota Yogyakarta juga meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri yang diterima oleh SD Giwangan Yogyakarta. "Harapannya, akan ada banyak sekolah lain yang juga memperoleh penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata," katanya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Yogyakarta Suyana, meskipun Adipura sudah di tangan, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kebersihan dan kelestarian lingkungan di antaranya pengelolaan sampah.
"Tantangan terbesar adalah pengelolaan sampah, khususnya di pasar. Idealnya, setiap pasar memiliki tempat pengolahan sampah sendiri sehingga bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir," katanya.
Namun, lanjut Suyana, untuk mewujudkan tempat pengolahan sampah di pasar terkendala lahan pasar yang terbatas.
"Diperkirakan, sampah yang dihasilkan pasar akan meningkat karena saat ini banyak instansi yang sudah menerapkan lima hari kerja dan lima hari sekolah sehingga akan banyak warga yang memanfaatkan akhir pekan dengan berlibur salah satunya ke pasar tradisional," katanya.
Ia berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dengan tidak membuang sampah yang sembarangan. "Untuk sumber daya manusia, akan kami maksimalkan untuk menjaga kebersihan termasuk pemanfaatan teknologi seperti mobil penyapu jalan," katanya.
ANTARA