Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Antropolog Soal Penemuan Benteng Kuno di Kalimantan Tengah  

image-gnews
Pengunjung berfoto di benteng Kastela di Ternate, Maluku Utara, 9 Maret 2016.  Benteng Kastela adalah benteng peninggalan Portugis yang dikenal juga dengan nama benteng Gamlamo. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pengunjung berfoto di benteng Kastela di Ternate, Maluku Utara, 9 Maret 2016. Benteng Kastela adalah benteng peninggalan Portugis yang dikenal juga dengan nama benteng Gamlamo. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Palangka Raya- Penemuan sejumlah benteng  yang diduga dibuat oleh suku adat Dayak pada sekitar 400 Masehi atau 1.700 tahun lalu di sejumlah lokasi di Kabupaten Gunung Mas menghebohkan masyarakat Kalimantan Tengah.

Menurut Gauri Vidya Dhaneswara, antropolog yang terlibat langsung dalam penemuan itu, dengan ditemukannya sejumlah benteng (kuta dalam bahasa Dayak Ngaju) dapat disimpulkan bahwa pada masanya  peradaban masyarakat Dayak  sudah berkembang dan maju.

Baca: Puncak Pagaran di Banjar Melangkapi Wisata Benteng Oranje Nassau

"Untuk membuat kuta ini tentu ada pemimpinya, kemudian ada pekerjanya. Dan yang lebih penting mereka sudah mengerti teknik pertukangan, sebab tak mudah membuat pagar setinggi 7 meter dari batang kayu ulin," ujarnya.

Gauri menuturkan awalnya hanya mendapatkan data pendukung yang minim dari penduduk setempat mengenai peninggalan masyarakat zaman dulu itu.

Kemudian tim yang berjumlah 4 orang dari  Balai Arkeologi Kalimantan Selatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah sekitar  2014 melakukan ekspedisi Daerah Aliran sungai (DAS) Katingan dan Pulang Pisau Hulu selama hampir 15 hari di Kabupaten Gunung Mas.

"Saat itu kami menemukan sejumlah kuta yang tersebar disejumlah kecamatan," ujar antropolog jebolan UGM  itu.

Simak: Benteng Marlborough Kini Dilengkapi Ruang Pamer dan Audio-Visual

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah lokasi penemuan benteng antara lain Upin Batu yang diperkirakan berusia 600 tahun  di Kecamatan Tewah. Selain itu juga Kuta Tumbang Pajange diduga  berusia 125 tahun di Kecamatan Tewah, serta Kuta Tumbang Malahoi di Kecamatan Ringan. "Dan yang usianya paling tua yakni  Kuta Mapot, sekitar 1.700 tahun atau didirikan pada sekitar tahun 400 Masehi," katanya.

Kuta atau benteng ala suku Dayak itu berupa pagar kayu yang dijajar rapat dan terbuat dari batang kayu Ulin setinggi 7 meter dengan garis tengah 20-40 sentimetar. Luas benteng bisa  mencapai 40 meter x 60 meter.

Lihat: Benteng Pendem Ngawi Akan Direvitalisasi

Dalam benteng  terdapat rumah betang (rumah panjang berbentuk panggung) ukuran 8 meter x 27 meter dan  penyangganya sejumlah tongkat batang kayu Ulin setinggi 5 meter. Dalam kuta ini dihuni sekitar 27 jiwa.

Saat ini sejumlah kuta Dayak yang berada di Kabupaten Gunung Mas sedang diusulkan untuk dijadikan cagar budaya.

KARANA W.W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ada Gua Misterius di Tengah Jalur Jalan Lintas Selatan Yogyakarta, Ini yang Dilakukan Pemda

10 hari lalu

Temuan gua baru di tengah proyek JJLS Kabupaten Gunugkidul Yogyakarta. Dok.istimewa
Ada Gua Misterius di Tengah Jalur Jalan Lintas Selatan Yogyakarta, Ini yang Dilakukan Pemda

Dari kajian sementara, gua yang ditemukan di Gunungkidul Yogyakarta itu memiliki stalaktit dan stalagmit yang diperkirakan berusia ribuan tahun.


Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

43 hari lalu

Candi Borobudur. Foto: Canva
Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

Regulasi berlaku sejak diteken Presiden Jokowi pada 20 September 2024, untuk mengganti Keppres Nomor 1 Tahun 1992.


Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

45 hari lalu

Perhiasan emas asal Bali hasil rampasan perang Belanda dikembalikan ke Indonesia di  Wereldmuseum Amsterdam, Belanda, 20 September 2024. Perhiasan itu berupa gelang dan hiasan rambut dari Badung dan seperangkat giwang dari Tabanan. Linawati Sidarto/Tempo
Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

Pemerintah baru Belanda mengembalikan sejumlah benda hasil rampasan perang ke Indonesia, termasuk gelang emas dari Perang Puputan Badung.


Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

46 hari lalu

Pita film dan sejumlah memorabilia dipamerkan
Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

Indonesia dan Belanda menandatangani kesepakatan repatriasi atau pengembalian sebanyak 288 benda cagar budaya asal Indonesia


Sejarah Gereja Katedral Jakarta yang Dikunjungi Paus Fransiskus

4 September 2024

Sorotan tata lampu berwarna terlihat saat perayaan ibadah misa malam Natal di bagian luar bangunan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis 24 Desember 2020. Gereja Katedral memasang tata lampu dan ornamen pohon Natal di halaman gereja untuk memeriahkan perayaan Natal 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sejarah Gereja Katedral Jakarta yang Dikunjungi Paus Fransiskus

Dilansir dari laman resmi Gereja Katedral Jakarta, gereja Katolik pertama di Batavia diresmikan pada 1808 di sudut Lapangan Banteng.


Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

25 Agustus 2024

Gereja Puhsarang di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ HO-Dokumen KITLV
Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

Kemendikbudristek tetapkan Gereja Puhsarang di Kediri, Jawa Timur, sebagai cagar budaya bidang struktur. Gereja tua ini warisan Belanda.


Akhir Pekan, Ada Festival Seribu Candi di Breksi Prambanan

24 Agustus 2024

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Akhir Pekan, Ada Festival Seribu Candi di Breksi Prambanan

Festival seribu candi di Prambanan mempromosikan cagar budaya yang yang ada di Kapanewon (kecamatan) Prambanan dan Perayaan keistimewaan


Berkunjung ke Pemakaman Belanda di Depok, Ada Kuburan Penggagas Rumah Sakit Tertua di Indonesia

15 Agustus 2024

Tombe Adolf van der Capellen, saah satu makam di pemakaman Belanda di Depok. TEMPO/Mila Novita
Berkunjung ke Pemakaman Belanda di Depok, Ada Kuburan Penggagas Rumah Sakit Tertua di Indonesia

Pemakaman yang berada di Jalan Kamboja, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, itu didirikan pada 1851 dan kini berstatus cagar budaya.


Daftar Tarif Baru Museum dan Cagar Budaya yang Dikelola Indonesian Heritage Agency

3 Agustus 2024

Pengunjung melihat samurai koleksi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa,15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Daftar Tarif Baru Museum dan Cagar Budaya yang Dikelola Indonesian Heritage Agency

Indonesian Heritage Agency (IHA) memberlakukan penyesuaian tarif di 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional yang dikelolanya terhitung mulai 1 Agustus 2024.


Alasan Indonesian Heritage Agency Lakukan Penyesuaian Tarif Museum dan Cagar Budaya per 1 Agustus

3 Agustus 2024

Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik
Alasan Indonesian Heritage Agency Lakukan Penyesuaian Tarif Museum dan Cagar Budaya per 1 Agustus

Indonesian Heritage Agency ingin museum dan cagar budaya yang dikelola tetap relevan, menarik, dan edukatif bagi semua pengunjung.