INFO NASIONAL - Kementerian Perhubungan terus melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi padatnya lalu lintas, baik di darat, laut, maupun udara, pada masa mudik Lebaran 2017. “Harapan pemerintah, masyarakat dapat menjalankan mudik dengan enjoy, aman, dan selamat,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Forum Diskusi Perhubungan bertajuk “Kesiapan Pemerintah Antisipasi Mudik Selamat, Aman, dan Nyaman”, Minggu, 11 Juni lalu, di Jakarta. Sebagai semangat mudik, program angkutan Lebaran tahun ini mengangkat tema “Mudik Bareng Guyub Rukun”.
Baca juga:
Berdasarkan data, pada 2017, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum diprediksi meningkat 4,85 persen atau 19,04 juta. Karena itu, Kementerian Perhubungan menyiapkan empat strategi untuk mengatasi persoalan mudik, seperti kemacetan, keselamatan, dan kelaikan moda transportasi. Adapun strategi yang dimaksud adalah koordinasi intensif dengan para stakeholder, ramp check, pelayanan posko terpadu, dan fasilitas mudik gratis.
Budi menuturkan, untuk mengedepankan zero accident, ramp check pada semua moda transportasi, baik darat, laut, udara, maupun kereta api, akan dilakukan secara menyeluruh. “Jika tahun lalu dilakukan seminggu sebelumnya, tahun ini dilakukan mulai April,” ujarnya.
Untuk mengurangi kemacetan, Kementerian menyediakan program mudik gratis dengan kapal laut, kapal penyeberangan, bus, truk (untuk motor), dan kereta api. Dari sisi sarana dan prasarana, Kementerian telah menyiapkan 48.790 bus, meningkat dari tahun lalu sebanyak 46.478 bus. Sebanyak 48 terminal yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan juga disiapkan.
Baca juga:
Dalam melayani angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), Kementerian Perhubungan menyediakan 195 kapal ro-ro dengan tujuh rute. Adapun lintasan yang tersedia adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Bajoe-Kolaka, Tanjung Api-Api-Tanjung Kelian, Kayangan-Prototano, dan Kariangau-Penajam. Sedangkan untuk transportasi laut, Kementerian menyiapkan 1.278 kapal. Rinciannya, 26 kapal Pelni, 28 kapal ro-ro swasta, 74 kapal swasta, dan 1.049 kapal swasta jarak dekat dengan 52 pelabuhan yang akan dipantau di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk moda transportasi udara, jumlah sarana yang disiapkan 526 pesawat dari 14 airlines dan 35 bandar udara di seluruh Indonesia. Untuk moda transportasi kereta api, tersedia 1.694 rangkaian, yang terdiri atas 1.565 kereta siap operasi dan 129 kereta cadangan. PT Kereta Api Indonesia juga menambahkan 6 trainset.
Selain menyiapkan fasilitas, Budi mengimbau para pemudik bersedia mengambil jalur alternatif jika dibutuhkan. “Ada enam tempat-tempat yang berpotensi besar mengalami penumpukan pemudik, yakni Soekarno-Hatta, Gambir dan Senen, Cipali, Merak, Batam, serta Balikpapan. Cipali bukan segalanya. Masih ada alternatif, yakni lewat jalur utara dan selatan,” ucapnya.
Hal tersebut juga diamini pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno. Menurutnya, sebenarnya masih banyak jalur-jalur lain yang bisa dipakai. Masyarakat pun harus mau mengikuti instruksi petugas lapangan jika diarahkan untuk pindah jalur. Petugas di lapangan harus tegas dalam mengatur para pengendara.(*)