TEMPO.CO, Padang – Kepolisian Daerah Sumatera Barat memeriksa belasan saksi terkait dengan dugaan persekusi di Solok, Sumatera Barat, dengan korban Fiera Lovita. Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Fiera Lovita, diduga menjadi korban persekusi setelah menulis status di akun Facebook.
”Kasus (persekusi di Solok) ini masih dalam penyidikan. Sudah lebih dari 11 orang yang diperiksa,” ujar Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Sumatera Barat Ajun Komisaris Besar Nina Martina, Senin, 5 Juni 2017.
Baca juga: Tito Karnavian Copot Kapolres Solok Terkait Penanganan Persekusi
Namun Neni enggan menyebutkan seluruh saksi yang telah diperiksa. Menurut dia, di antara yang diperiksa beberapa orang dari RSUD Kota Solok.
Menurut dia, polisi juga akan memeriksa langsung dokter Fiera Lovita. Pemeriksaan ada kemungkinan akan dilakukan di Jakarta. “Kami akan jemput bola untuk BAP dokter Fiera,” ujarnya.
Neni mengatakan penyidikan ini bertujuan memastikan adanya persekusi di Sumatera Barat. Sebab, ia menilai belum terjadi persekusi di daerah ini, termasuk di Kota Solok.
Neni menuturkan, persekusi itu dalam bentuk fisik. Ia mencontohkan seseorang yang menampar dan ada yang ditampar. “Makanya kami selidiki dulu. Tolong tunggu hasil penyidikannya,” ujarnya.
Dokter Fiera menjadi korban persekusi setelah mengunggah sebuah status di media sosial Facebook tentang pandangan dan pendapatnya mengenai kasus dugaan chat mesum pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Syihab. Kini, dokter berusia 40 tahun ini sedang berada di Jakarta bersama keluarganya.
Buntut dari penanganan persekusi di Solok, Kepala Polri RI Tito Karnavian memecat Ajun Komisaris Besar Susmelawati Rosya dari jabatan Kepala Polres Kota Solok. Dia digantikan Ajun Komisaris Besar Dony Setiawan, yang sebelumnya menjabat Kanit II Subdit IV Direktorat Tipidnarkoba Bareskrim Polri.
ANDRI EL FARUQI
Video Terkait: Karena Status Facebook Ini, Fiera Lovita Jadi Korban Persekusi