Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Tolak ISIS, HTI dan Khilafah

image-gnews
Illustrasi demonstrasi menuntut pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). ANTARA/Agus Bebeng
Illustrasi demonstrasi menuntut pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia menolak sandaran negara berubah dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi khilafah.

Konsep khilafah kembali marak diperbincangkan di publik seiring ramainya pemberitaan tentang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pembubaran organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Bangga Menjadi WNI

Saiful menjelaskan, khilafah yang dimaksud di sini adalah negara yang bersandarkan pada Al-Quran, hadits, dan pendapat ulama tertentu.

"Sebanyak 79,3 persen responden beranggapan NKRI yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945 adalah yang terbaik bagi rakyat Indonesia," kata Saiful saat menyampaikan hasil surveinya di Jalan Cisadane Nomor 8, Cikini, Jakarta, Ahad, 4 Juni 2017.

Sedangkan 9,2 persen beranggapan khilafah adalah dasar negara yang terbaik untuk Indonesia.

Terkait penerimaan masyarakat terhadap ISIS, menurut Saiful, ada 66,4 persen masyarakat tahu dan sadar dengan keberadaan ISIS. Namun, mereka yang sadar akan keberadaan ISIS hanya 46,7 persen yang tahu tujuannya adalah membentuk khilafah.

Meski begitu, mayoritas warga yang tahu akan ISIS tidak setuju dengan perjuangan kelompok militan tersebut. Lebih dari 80 persen menolak perjuangan ISIS dan hanya 1,5 persen yang setuju dan 1,2 persen sangat setuju. Sedangkan 7,8 persen lainnya tidak menjawab.

Masyarakat yang tidak setuju terhadap ISIS hampir seluruhnya meminta negara melarang keberadaaanya di Indonesia. Hanya 7,5 persen yang tidak setuju ISIS dilarang.

Masyarakat yang sadar dengan keberadaan ISIS, berpendapat bahwa ia adalah ancaman yang nyata terhadap keutuhan NKRI.

"89,3 persen setuju bahwa ISIS adalah ancaman," tuturnya.

Berdasarkan hasil survei SMRC, lebih dari 50 persen warga tidak setuju dengan perjuangan ISIS ataupun HTI yang ingin mendirikan negara Islam berbasis khilafah. Sebanyak 64,1 persen menolak tujuan ISIS dan 55,7 persen menolak cita-cita HTI.

Senada dengan ISIS, penolakan masyarakat terhadap HTI juga besar. Uniknya, warga yang tahu tentang HTI hanya sekitar 28,2 persen. "Dibandingkan ISIS, HTI kurang dikenal di ranah nasional," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga yang tahu akan HTI dan cita-citanya tentang khilafah, 78,4 persennya setuju dengan rencana pemerintah yang hendak membubarkannya. Sedangkan yang tidak setuju HTI dibubarkan sebanyak 13,6 persen dan 8,0 persen tak menjawab.

Dalam surveinya, Saiful menjelaskan 99 persen masyarakat merasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Mereka yang nasionalis ini lebih banyak sadar akan ISIS dan cita-citanya dibandingkan yang kurang nasionalis. "Dan mereka lebih kuat menolak ISIS," ujarnya.

Sedangkan untuk HTI, sikap nasionalisme tidak menjadi faktor yang dapat memperlemah dukungan pada HTI. Yang dapat memperlemah HTI adalah komitmen terhadap berjalannya demokrasi dan kondisi positif di bidang ekonomi, politik, hukum, dan keamanan.

"Memburuknya kondisi faktor-faktor tersebut memperkuat dukungan pada HTI," ucapnya.

Simak juga: Soal Hizbut Tahrir, Wiranto: HTI Ingin Mendirikan Negara Islam  

Sosiolog dari Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, mengatakan masyarakat dan pemerintah tetap harus waspada meskipun  penolakan terhadap ISIS dan HTI besar.

Menurut dia, negara harus menghadapi ISIS dengan senjata, sedangkan untuk melawan HTI harus dilakukan dengan adu argumen.

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

2 hari lalu

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

45 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ujaran kebencian terhadap Muslim yang dilakukan oleh para pemimpin Hindu, di New Delhi, India, 27 Desember 2021. REUTERS/Adnan Abidi
India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.


Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

49 hari lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan agenda rapat pimpinan Polri 2024 di The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Kamis, 29 Februari 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.


Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

50 hari lalu

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly.
Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan.


Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.


Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

22 Januari 2024

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui saluran telepon, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 26 April 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan perubahan konstitusi untuk mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai tanda terima kasih pada diaspora Ukraina.


Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Sejumlah pengungsi etnis Rohingnya berada di tempat penampungan sementara di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/1/2024). United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat sekitar untuk memastikan kondisi 157 pengungsi etnis Rohingya mendapatkan keselamatan dan kelayakan tempat tinggal. ANTARA FOTO/Yudi
Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.


El Salvador Tawarkan Kewarganegaraan bagi Investor Bitcoin yang Menyumbang Program Pemerintah

22 Desember 2023

Roberto Carlos Silva, pemilik toko La Zontena, menunggu pelanggan diman tokonya menerima pembyaran dengan Bitcoin di El Zonte Beach di Chiltiupan, El Salvador 8 Juni 2021. Presiden Nayib Bukele mengutip Bitcoin Beach sebagai inspirasi atas dorongannya untuk mengadopsi cryptocurrency secara nasional. REUTERS/Jose Cabezas
El Salvador Tawarkan Kewarganegaraan bagi Investor Bitcoin yang Menyumbang Program Pemerintah

El Salvador akan mulai memberikan percepatan kewarganegaraan kepada warga negara asing yang menyumbang bitcoin untuk program pemerintah.


Lithuania Cabut Kewarganegaraan Atlet Ice Skating Kelahiran Rusia

16 September 2023

Dua penampil menari dalam pertunjukan sirkus 'Cirque de Soul on Ice' di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu 1 Juni 2019. Pertunjukan sirkus di atas es asal Rusia yang memadukan keahlian 'ice skating', gerakan akrobatik, video maping, dan pertunjukan laser. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Lithuania Cabut Kewarganegaraan Atlet Ice Skating Kelahiran Rusia

Atlet ice skating Margarita Drobiozko yang kelahiran Rusia dicabut kewarganegaraannya.


Mahfud Md dan Yassona Temui Eks Mahasiswa di Belanda yang Terjebak usai G30S, Bahas Kewarganegaraan

28 Agustus 2023

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan ketetangan saat pembentukan Tim Percepatan Reformasi Hukum di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023. Dalam keteranganya Mahfud membentuk tim ini sampai 31 Desember untuk melakukan riset seperti dugaan korupsi di lingkungan peradilan, masalah konflik agraria, hingga mafia hukum, anggota tim Najwa Shihab juga menegaskan akan tetap bekerja secara independen karena mayoritas diisi oleh kalangan masyarakat sipil. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mahfud Md dan Yassona Temui Eks Mahasiswa di Belanda yang Terjebak usai G30S, Bahas Kewarganegaraan

Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly menemui eks Mahasiswa Ikatan Dinas (MAHID) di Belanda Ahad 27 Agustus 2023