TEMPO.CO, Karawang - Aris Wiyono, Dewan Pembina Serikat Tani Telukjambe Bersatu (STTB) manyatakan akan melakukan unjuk rasa aksi kubur diri jilid II. Kali ini Aris mengklaim akan mengerahkan massa lebih banyak lagi petani Telukjambe. "Rabu akan kembali ke Jakarta dengan 300 peti kayu untuk kubur diri," kata Aris lewat siaran pers yang ditetima Tempo di Karawang, Jumat, 12 Mei 2017.
Aris mengatakan STTB kembali mengerahkan petani untuk kubur diri lantaran kecewa dengan keputusan menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil yang hanya akan membangun 96 unit rumah untuk petani Telukjambe. "Padahal petani penggarap yang terkena dampak konflik dengan PT Pertiwi Lestari selama ini sejumlah 600 orang," kata Aris.
Baca juga:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe, Minta Keadilan ke Jokowi
Sementara itu, Maman Suryaman, ketua STTB mengklaim, petani Telukjambe yang jadi korban sengketa lahan tidak semua ikut aksi ke Jakarta. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya menjamin 275 petani Telukjambe yang mengungsi ke Jakarta. "Jumlah itu hanya sebagian. Sisanya masih banyak," kata Maman.
"Dari 600 kepala keluarga yang terdampak konflik kenapa hanya 97 keluarga saja yang akan diberikan solusi," katanya, menegaskan.
Baca pula:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe sampai Jokowi Temui Mereka
Maman menegaskan bahwa masyarakat petani telukjambe menolak atas solusi yang diberikan oleh menteri ATR/BPN karena jauh dari rasa keadilan dan prikemanusiaan. Dari 600 keluarha, hanya 97 keluarga saja yang akan diberikan hak atas tanah pemukiman dan garapan. "Pemerintah masih menelantarkan 503 keluarga lain. Saya punya data lengkap dan valid atas 600 keluarga korban keteledoran pemerintah atas rakyatnya tersebut," kata dia.
Sementara itu, wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari mengatakan, pemerintah belum menentukan luas tanah yang akan dibagikan kepada para petani.
Simak pula:
Menteri Agraria: Pemerintah Berikan Rumah ke Petani Telukjambe
Saat ini, ia masih menunggu data yang valid dari para petani. "Sementara ini, datanya masih tumpang tindih. Saya harap petani segera menyiapkan data yang valid, jawab berbasis fotokopi KTP dan KK," kata Ahmad.
Ia mengklaim permasalahan petani Telukjambe telah selesai, ia juga mengaku jika menteri Sofyan telah bertemu dengan Antony Salim, pemilik Pertiwi Lestari. "Lokasi untuk para petani sudah pasti, kesimpulan besarnya sidah selesai, pemilik PL sudah bertemu sama menteri dan bersedia menyerahkan sebagian lahan kepada para petani," kata Ahmad.
HISYAM LUTHFIANA