INFO JABAR --Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, selain olahraga profesional, ada olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga amatir, yang berpotensi dikembangkan secara berkelanjutan di lingkungan instansi pemerintah.
“Tujuannya sama, yaitu memelihara kesehatan dan kebugaran, mengasah prestasi, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, serta kegembiraan yang sangat dibutuhkan para pegawai aparatur sipil negara (ASN) untuk menunjang kinerja,” kata Deddy dalam pembukaan Pekan Olahraga Sekretariat Daerah (Porsetda) di halaman Gedung Sate, Bandung, Senin, 17 April 2017.
Baca Juga:
Olahraga, kata Deddy, juga bertujuan mempererat persatuan dan kekompakan. Karena itu, ia mendukung penyelenggaraan Porsetda, yang sudah terhenti selama 11 tahun.
Menurut dia, sudah sepantasnya pembinaan dan pengembangan olahraga di lingkungan Setda dilakukan secara masif dan berkesinambungan. Tidak hanya sebagai implementasi dari Gerak Masyarakat Hidup Sehat (Geremas), tapi juga untuk menjaring atlet potensial di lingkungan Setda.
“Jadi, kalau ada Porpemprov, kontingen Setda harus menjadi salah satu tim yang terkuat dan menjadi penyumbang bagi kontingen Pemprov dalam event Porpemda, Pornas, hingga ASEAN Civil Service Games,” katanya.
Baca Juga:
Kepala Biro Umum Pemprov Jawa Barat Riadi mengatakan Porsetda digelar untuk meningkatkan dan menggali potensi olahraga para pegawai di lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat. “Juga untuk menanamkan rasa kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan di antara para pegawai Setda,” katanya.
Selain itu, kata Riadi, Porsetda untuk menjaring atlet- atlet berprestasi di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat guna menghadapi event tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
Tahun ini Porsetda “dihidupkan” lagi setelah terakhir digelar pada 2005. Diikuti 442 orang, Porsetda akan digelar pada 17-28 April 2017. Enam cabang olahraga dipertandingkan, yakni sepak bola, tenis lapangan, tenis meja, futsal, bola voli, dan bulu tangkis.
“Saya berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan, minimal satu atau dua tahun sekali,” kata Riadi. (*)