TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau petani agar menanam cabai dengan waktu berbeda setelah stabilnya harga cabai menjelang akhir Maret 2017.
“Kami antisipasi jangan sampai pas kemarau April nanti, harga cabai menjadi terlalu anjlok karena stok berlebihan akibat tak terserap pasar dan petani rugi,” kata Sasongko, Kepala Dinas Pertanian Yogyakarta, Rabu, 22 Maret 2017.
Pemerintah memberikan pendampingan agar para petani menerapkan sistem tanam selang-seling dengan petani lain. “Juga dengan mendorong petani melakukan cabai olahan atau cabai kering agar tak menumpuk stoknya,” kata Sasongko.
Sasongko menuturkan, harga cabai mulai sudah mulai turun sampai akhir Maret ini setelah membubung hingga menembus Rp 100 ribu sepanjang Desember 2016 sampai Februari 2017.
Sasongko menduga stabilnya harga cabai karena banyak factor. Selain makin banyak petani menanam dan pasokan dari berbagai daerah berdatangan, dia menduga ini terjadi karena lancarnya distribusi keluar-masuk Yogyakarta.
Sasongko menambahkan, harga cabai rawit merah sudah menurun drastis hingga Rp 70 ribuan per kilogram saat ini. Dia menuturkan, para petani cabai saat ini memang masih bisa menikmati keuntungan karena harga belum terlalu anjlok. Pemerintah mengupayakan harga cabai tidak sampai menyentuh level Rp 20 ribu ke bawah, yang membuat petani rugi.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Yuna Pancawati mengatakan harga cabai rawit merah memang terus turun sepanjang Maret 2017.
Dari tiga pasar sampel, yakni Beringharjo, Kranggan, dan Demangan, berdasarkan pantauan pemerintah, harga cabai rawit merah Rp 62 ribu per kilogram hingga 22 Maret 2017. Padahal saat 1 Maret 2017, harga cabai rawit merah masih di kisaran Rp 120 ribu per kilogram.
Harga cabai rawit hijau juga turut turun hingga saat ini menyentuh harga Rp 40 ribu per kilogram atau separuh dari harga Februari 2017. Sedangkan komoditas pangan lain relatif sedikit naik pada akhir Maret ini, seperti daging ayam kampung yang naik Rp 3.000 per kilogram atau dari Rp 63 ribu pada pertengahan Maret lalu menjadi Rp 66 ribu per kilogram.
Adapun daging ayam biasa mengalami kenaikan Rp 1.000 atau dari Rp 28 ribu menjadi Rp 29 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi terpantau stabil di harga terendah Rp 116 ribu per kilogram.
“Untuk komoditas sayur beberapa juga mengalami kenaikan tapi tak signifikan,” ujar Yuna. Sebut saja harga tomat yang tercatat Rp 5.600 naik menjadi Rp 6.300 menjelang akhir Maret.
PRIBADI WICAKSONO