TEMPO.CO, Pekanbaru - Delapan benda pusaka koleksi Museum Sang Nila Utama, Pekanbaru, Riau, hilang. Benda pusaka tersebut berupa 4 keris Melayu, 1 pedang Melayu Sondang, 1 piring Seladon emas, 1 kendi VOC, dan 1 kendi Janggut.
“Kasus kehilangan pertama kami laporkan kepada pimpinan. Saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Kepala Museum Sang Nila Utama Sri Mecca kepada Tempo, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca Juga:
Sri berujar, ini merupakan pencurian kedua kalinya terhadap koleksi museum negeri Provinsi Riau ini. Pencurian pertama terjadi pada akhir Februari 2017. Sebanyak tujuh macam benda antik diketahui tak berada di gudang penyimpanan. Saat pemeriksaan rutin, tujuh dari 119 koleksi barang antik yang tersimpan dalam gudang tak berada di tempat.
Pada Senin, 13 Maret 2017, sebuah keris Melayu juga tak lagi berada di lantai 2 museum. Petugas kebersihan yang membersihkan kaca menyadari keris itu tak lagi berada di lemari kaca tempat pajangannya. “Setelah kehilangan yang kedua kalinya ini, otomatis kami laporkan ke polisi," ucapnya.
Menurut Sri, pencurian benda pusaka museum yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 194 ini terbilang rapi. Tak ada kerusakan pintu ataupun kaca lemari penyimpanan. Tapi Sri enggan berspekulasi dugaan keterlibatan orang dalam atau petugas museum. "Saya tidak bisa menduga-duga, biarkan polisi yang menyelidiki," tuturnya.
Sri mengaku kesulitan mengusut pelaku pencurian karena kamera pemantau di setiap sudut museum rusak sejak dua tahun lalu.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Inspektur Dua Dodi Vivino mengakui telah mendapat laporan hilangnya sejumlah benda pusaka di Museum Sang Nila. Polisi masih menyelidikinya.
RIYAN NOFITRA