TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma menyatakan kegusarannya karena mendapatkan laporan adanya penjualan permen yang diduga mengandung narkoba di sejumlah sekolah dasar di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya pun mengerahkan petugas untuk menggelar operasi gabungan terkait laporan tersebut.
"Saya sudah perintahkan semua kecamatan untuk razia. Kalau tidak salah ditemukan di empat sekolah," kata dia di Balai Kota Surabaya, Selasa, 7 Maret 2017.
Baca juga: Balai Laboratorium Narkoba Periksa Permen Jari, Hasilnya...
Risma enggan memberikan rincian empat sekolah tersebut. Soal kandungan permen, Risma menyatakan belum mengetahui secara detail. "Sekarang masih diperiksa di Dinas Kesehatan. Kemarin belum ada hasil laboratoriumnya," ujar Risma.
Perempuan 55 tahun itu menambahkan, petugas kini masih menyisir sejumlah sekolah. Beberapa pedagang yang ditengarai menjual permen 'narkoba' tersebut, telah diusir. "Kami usir supaya pedagangnya tidak jualan di sekolah lagi. Tapi nanti setelah tahu hasilnya baru kami lakukan proses hukum," ucapnya.
Temuan permen berbahaya itu bermula dari operasi rutin yang digelar instansinya beberapa waktu lalu. Seperti biasa, Satuan Polisi Pamong Praja merazia pelajar yang membolos saat jam sekolah. Salah satunya di warung internet yang biasa dijadikan tempat tongkrongan siswa ketika membolos. Mereka menemukan seorang siswa SD yang pusing setelah mengkonsumsi permen.
"Anak itu pusing, lalu merasa mabuk dan seperti melayang," ucap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Irvan Widianto.
Simak pula: Permen Jari Berzat Adiktif Ditemukan di Kediri
Kata Irvan, ada beberapa bentuk permen 'narkoba' yang ditemukan. Di antaranya berbentuk dot bayi bermerek Permen Keras, jelly stick, dan berbentuk domba.
Permen-permen itu berasal dari Cina produksi Xiamen Yang Wan Foodstuff dengan pengimpor PT Petrona Inti Chermindo, Jakarta Barat. Kemasan permen terdapat label Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Tapi label seperti masih diragukan, karena siapa saja bisa bikin," tutur dia.
Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya menyatakan tengah melakukan razia ke-14 kecamatan dalam operasi gabungan bersama beberapa instansi. Dari operasi gabungan yang digelar kemarin, Satpol PP menyita 345 botol permen yang terindikasi mengandung narkoba. Sampel permen kini masih diteliti di laboratorium Dinas Kesehatan Surabaya.
ARTIKA RACHMI FARMITA