TEMPO.CO, Samarinda - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari resmi ditetapkan menjadi calon tunggal dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Gubernur Kalimantan Timur pada 2018, melalui Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) DPD I Partai Golkar Kaltim.
"Dalam Rapimdasus Partai Golkar Kaltim di Hotel Bumi Segah, Tanjung Redeb, Berau, tadi malam, secara aklamasi memutuskan Hj. Rita Widyasari Ph.D sebagai calon tunggal Pilkada Kaltim 2018," ujar Sekjen DPD I Partai Golkar Kaltim Abdul Kadir melalui rilis, Sabtu, 11 Februari 2017.
Baca juga: Kucurkan Rp 21 Miliar, Kukar Kirim Guru Ke Cambridge
Rapimdasus yang digelar di Hotel Bumi Segah Tanjung Redeb itu dihadiri oleh seluruh Ketua DPD Partai Golkar dari kabupaten/kota se- Kaltim, seluruh Ketua Ormas pendiri, organisasi sayap, unsur Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar, dan unsur DPP Partai Golkar diwakili Korwil Kaltim.
Menurutnya, kehadiran unsur dalam Rapimdasus ini lengkap. Sesuai aturan partai, apabila sebuah partai menggelar rapim, maka unsur-unsur ini harus hadir untuk memutuskan kebijakan-kebijakan strategis.
Baca pula: Target PKS, Bekas Menteri di Era SBY Menang di Pilkada
Sedangkan keputusan yang paling mendasar dan strategis dalam Rapimda ini adalah menetapkan dan memutuskan Rita Widyasari sebagai satu-satunya calon Gubernur Kaltim pada Pilkada 2018.
Sementara Ketua Koordinasi Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Kaltim Khairuddin mengatakan, pencalonan Rita Widyasari sebagai calon Gubernur Kaltim sudah lama dicanangkan oleh Ketua DPD I Partai Golkar dari kabupaten/kota se- Kaltim dan baru kali ini diresmikan.
"Adanya kepastian pencalonan ibu Rita sebagai calon Gubernur Kaltim, maka partai lain semakin berpikir tentang potensi berkoalisi dengan Partai Golkar, namun jika ada partai lain yang memiliki kadernya, mereka bisa mencalonkan sendiri calon gubernur," kata Khairuddin.
Sedangkan Rita Widyasari ketika ditemui setelah acara itu mengatakan adanya aspirasi dari hasil Rapimdasus tersebut, maka ia menyatakan siap dan untuk penentuan calon Wakil Gubernur Kaltim yang akan mendampinginya, ia tetap akan menyerahkan melalui mekanisme partai.
"Sesuai dengan petunjuk pelaksana (juklak) Nomor 6 tentang mekanismenya, kami akan membuat tim kecil untuk melakukan penjaringan mencari pendamping saya. Apakah pendamping itu nanti dari internal atau di luar Golkar, itu tergantung hassil penjaringan, namun pendamping saya minimal orang yang memahami jalannya pemerintahan," ujarnya.
Rita juga memberikan gambaran tentang kriteria calon pendampingnya mendatang, yang diinginkannya adalah tipe pekerja keras dan tidak terus menerus memikirkan politik, namun memahami roda birokrasi.
ANTARA