TEMPO.CO, Makassar - Petugas Bandara Sultan Hasanuddin mengamankan Sulaiman, 26 tahun, penumpang Wings Air tujuan Makassar-Bima, pada Minggu, 29 Januari 2017, sekitar pukul 14.50 WITA. Sebab, warga asal Dompu, Bima, NTB ini, bercanda mengatakan ada bom saat berhadapan dengan pramugari Wings Air bernama Fitta Tritian di atas pesawat Wings IW-1869 tujuan UPG-BIMA.
Kepala Kepolisian Resor Maros Ajun Komisaris Besar Polisi Erik Ferdinand menjelaskan, pelaku tiba dari Merauke menggunakan pesawat Batik ID-6161, kemudian melanjutkan penerbangan ke Bima dengan menggunakan pesawat Wings IW-1869.
Namun kata dia, saat pelaku naik pesawat dan tiba di dalam kabin dengan membawa 2 koli barang tentengan. "Saat itu, pelaku ditanya pramugari, tentengannya itu berisi apa. Pelaku dengan spontan menjawab bom," kata Erik, Minggu, 29 Januari 2017.
Baca juga:
Ansor Jatim Gerakkan Netizen NU Tangkal Hoax
Rektor UII: Tak Perlu Bikin Petisi untuk Membela Saya
Mendengar kabar tersebut, pramugari langsung memberi tahu ke pilot, kemudian melaporkan ke sekuriti Lion Air untuk mengamankan pelaku, lalu melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya. "Atas perintah pilot juga, seluruh penumpang dan barang bagasi diturunkan, kemudian diperiksa ulang di SCP transit," tutur dia.
Sementara bagasi dan kargo sebanyak 31 koli dikeluarkan dan dibawa ke X-ray loading dock melalui pintu samping posko. Namun, menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan kepada seluruh penumpang beserta barang bawaan dinyatakan aman dan tidak ada yang berbahaya. Sehingga seluruh penumpang kembali boarding melalui gate 4.
Sedangkan untuk pelaku, keberangkatannya ditunda dan dibuatkan surat pernyataan oleh pihak Otoritas Bandara Wilayah V yang ditandatangani Henny selaku PPNS Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Avsec Bandara Haryanto, serta Avsec Lion Grup Syaiful Rahman. "Sementara pelaku kami amankan di Polsek Bandara untuk menunggu pemberangkatan Senin besok," ucap Erik.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani, menambahkan, pesawat mengalami penundaan keberangkatan lantaran ulah Sulaiman yang mengatakan jika dirinya membawa bom.
Padahal, kata dia, barang yang dibawa Sulaiman tersebut ternyata berisi buku nuansa Islam, seperti Yayasan Al-Hisbah Bogor, buku petunjuk salat, puasa, berhijab dan, taubat. "Karena ulah dia (Sulaiman), penerbangan mengalami penundaan," kata Dicky.
DIDIT HARIYADI