TEMPO.CO, Indramayu - Tiga titik tanggul Sungai Cimanuk kritis. Jika jebol, ribuan rumah warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam.
“Tiga titik tanggul yang kritis itu tersebar di sejumlah kecamatan,” kata Caya, Kepala Seksi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Selasa, 24 Januari 2017.
Ketiga titik tanggul tersebut, yaitu tanggul Kebulen di Kecamatan Jatibarang; tanggul di Blok Pecuk Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang; dan tanggul di Blok Tambak Mas Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener.
Secara teknis, ketiga titik tanggul itu sudah rapuh. Bagian bawah tanggul terus tergerus derasnya aliran Sungai Cimanuk. Sehingga bisa jebol sewaktu-waktu. “Kalau sampai jebol, air akan menggenangi sejumlah kecamatan yang ada di sekitar tanggul tersebut,” kata Caya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana berharap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung bisa mengatasi kondisi tersebut. Sebab, tanggul tersebut merupakan wewenang dari balai tersebut. “Jika jebol, tanggul yang kritis itu bisa menimbulkan dampak yang luar biasa,” katanya.
Menurut Edi, Sungai Cimanuk yang melintasi Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir yang sangat tergantung pada daerah hulu. “Seperti Garut, Sumedang, dan Majalengka,” kata Edi. Jika intensitas hujan di daerah hulu tinggi, daerah hilir seperti Kabupaten Indramayu yang akan terkena dampaknya.
Adapun Bupati Indramayu Anna Sophanah menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi BBWS Cimanuk Cisanggarung. Anna pun mengaku meminta tanggul yang kritis bisa segera diperbaiki. “Dalam waktu dekat akan diperbaiki,” ujar Anna.
IVANSYAH