Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Liburan Awal Tahun Perajin Baduy Turun Pendapatan

image-gnews
Wanita Baduy Luar menenun kain dalam acara Festival Baduy 2016 di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, 6 November 2016. ANTARA/Budiyanto
Wanita Baduy Luar menenun kain dalam acara Festival Baduy 2016 di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, 6 November 2016. ANTARA/Budiyanto
Iklan

TEMPO.CO, Lebak - Pendapatan perajin Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menurun selama liburan akhir tahun 2016 hingga awal 2017 ini, meskipun kunjungan wisatawan ke daerah itu melonjak.

"Kami tentu mengeluhkan menurunnya omzet pendapatan itu," kata Neng (30) seorang perajin Baduy saat ditemui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Selasa, 3 Januari 2017.

Pengunjung wisatawan sejak Sabtu (31/12) sampai Senin (2/1) terus berdatangan hingga permukiman kawasan Baduy ramai. Kebanyakan wisatawan datang dari sejumlah daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca juga:
Pangandaran Diguncang Gempa 5,1 Skala Richter

Namun, melonjaknya kunjungan wisatawan tahun baru tidak membuahkan keuntungan bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) kerajinan Baduy. "Saya kira penjualan produksi kerajinan Baduy tahun baru ini tampak lesu karena pendapatan turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Menurut dia, selama ini pengunjung wisatawan yang membeli produk aneka kerajinan Baduy relatif berkurang. Padahal, produk-produk Baduy sangat alami dan memiliki keunikan karena didominasi warna biru dan hitam, seperti pakaian batik, kain tenun, sarung, selendang, dan tas koja. "Kami menduga lesunya pembeli produk Baduy itu karena akhir bulan," katanya.

Begitu juga Ambu Gendut, seorang perajin tenun Baduy mengaku dirinya saat ini omzet penjualan menurun drastis,walaupun pengunjung yang merayakan tahun baru ke daerah ini meningkat dibandingkan hari normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, pergantian tahun baru membawa berkah bagi perajin Baduy dengan meningkatnya penjualan. Namun, saat ini tampak lesu sehingga berdampak terhadap pendapatan perajin Baduy. "Meskipun omzet menurun, tapi kami terus memproduksi tenun," ujarnya.

Sementara itu, Jali, perajin UKM Baduy mengatakan saat ini permintaan produk kerajinan Baduy di pasaran berkurang. Keadaan ini dikeluhkan para perajin karena penurunan omzet penjualan. Saat ini pemasaran produk Baduy mengalami kesulitan, terlebih musim hujan.

"Kerajinan Baduy memiliki nilai jual di pasaran karena bahan bakunya terbuat dari alam, seperti tas koja terbuat dari akar pepohonan yang ada di hutan kawasan Baduy. Dan sebetulnya, produk-produk Baduy tidak kalah dengan produk pabrikan, meskipun dikerjakan secara tradisional," katanya, menjelaskan.

Ia menyebutkan, pertumbuhan kerajinan Baduy saat ini sedang berkembang, namun mereka kesulitan pemasaran juga permodalan. Selama ini pelatihan yang diberikan pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten masih minim. "Kami minta perajin Baduy diberikan bantuan modal," kata dia, menegaskan.

ANTARA

Simak:
Soeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

8 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.


Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

54 hari lalu

Pengusaha aksesori dari bunga kering, Korona 32 tahun di pameran Inacraft 2024 Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani
Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.


Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

55 hari lalu

Jiffina 2024 digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.


Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

58 hari lalu

Pengunjung memperhatikan barang yang dijual dalam pameran Inacraft on October di JCC, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2023. Salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu diikuti lebih dari 700 peserta yang berlangsung hingga 8 Oktober mendatang. Tempo/Tony Hartawan
Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.


Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang


Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Suasana Rumah Rajut di Pulau Ngenang Kota Batam, Kamis, 14 Desember 2023. (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)
Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.


Prabowo Lanjutkan Kampanye di Banten Hari Ini, Kunjungi Ulama dan Mantan Bupati Lebak

3 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) berjoget saat melakukan kampanye di acara konsolidasi tokoh agama dan masyarakat di Pool Primajasa, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu 2 Desember 2023. Kunjungan tersebut merupakan kampanye perdana Prabowo sejak masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dibuka pada Selasa, 28 November 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Prabowo Lanjutkan Kampanye di Banten Hari Ini, Kunjungi Ulama dan Mantan Bupati Lebak

Prabowo Subianto akan melaksanakan kampanye sehari penuh di Serang, Banten, Ahad, 3 Desember 2023.


Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Suasana Grebeg Bambu bertajuk Lord of the Pring di Bantul Yogyakarta Minggu 1 Oktober 2023. (Dok.visiting jogja)
Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.


Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

27 September 2023

Seorang pengunjung tengah memilih produk kerajinan di Inacraft (Istimewa)
Pecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC

Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.


Bayah Dome Lebak Diusulkan jadi Geopark Nasional, Apa Istimewanya?

11 Juli 2023

Taman Bumi Kubah Bayah, Lebak, Banten (Dok. Bayah Dome Geopark)
Bayah Dome Lebak Diusulkan jadi Geopark Nasional, Apa Istimewanya?

Taman bumi di Kabupaten Lebak ini dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat