TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sedih luar biasa atas operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Klaten. Menurut politikus PDI Perjuangan itu, OTT KPK mengejutkan karena selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah terus-menerus mendorong sikap antikorupsi terhadap para pejabat di 35 kabupaten/kota.
“Ini sebagai pukulan telak untuk Provinsi Jawa Tengah. Di tengah upaya Pemprov mendorong antikorupsi, malah ada OTT lagi,” kata Ganjar di Semarang, Jumat, 30 Desember 2016.
Baca juga: Inilah Mobil Mewah Dodi Triyono Korban Pembunuhan di Pulomas
Ganjar menilai OTT di Klaten sebagai pukulan telak karena tahun ini sudah dua kali KPK melakukan OTT di Jawa Tengah. Sebelumnya, KPK juga melakukan OTT di Kebumen dan menyeret lima tersangka, termasuk Sekretaris Daerah Kebumen Adi Pandoyo.
Ganjar juga merasa kaget karena OTT di Klaten melibatkan bupatinya. Sebab, beberapa waktu lalu, para bupati/wali kota se-Jawa Tengah sudah dikumpulkan KPK untuk mengikuti pelatihan antikorupsi. “Berarti selama ini kita memang omong thok (bicara saja), enggak serius,” ujar Ganjar.
Sebelumnya, KPK membenarkan adanya OTT di Klaten, Jumat pagi. Kabar sementara menyebut Bupati Klaten terlibat dalam OTT itu. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, membenarkan OTT di Klaten tersebut.
ROFIUDDIN