TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru mengungkap penyebab kematian Fatlika, 25 tahun, warga Jalan Pesantren, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Pelakunya diduga Mahmudi, 36 tahun, suami korban sendiri.
"Pelaku ditangkap saat berada di Bandar Lampung," ucap Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Ady Wibowo, Rabu, 28 Desember 2016. Baca: Mayat Perempuan Dikubur di Kebun Sendiri
Ady mengatakan pelaku diringkus petugas saat dalam pelarian menuju Malang, Jawa Timur. Ia ditangkap di dalam bus di Pelabuhan Bakauheni, Bandar Lampung, Selasa, 26 Desember 2016.
Kepada polisi, Mahmudi mengakui telah membunuh istrinya dengan motif cemburu. Pelaku curiga istrinya berselingkuh karena sering pulang larut malam. Selain itu, pelaku kesal lantaran istrinya selalu minta pulang ke kampung halamannya di Malang.
Keduanya kemudian terlibat pertengkaran sampai akhirnya pelaku nekat menikam istrinya dengan pisau dapur hingga tewas. "Korban mengalami luka tusukan hingga mengenai jantung," ujar Ady.
Setelah istrinya tewas, Mahmudi kemudian mengubur jasad korban di kebun jagung belakang rumahnya.
Kepada polisi, Mahmudi mengaku nekat membunuh korban lantaran sakit hati karena sudah diselingkuhi. Namun Mahmudi sebenarnya belum dapat memastikan siapa orang ketiga dalam rumah tangga mereka.
"Ini masih saya cari, tapi saya curiga karena istri saya selalu pulang malam," tutur Mahmudi kepada polisi.
Kasus pembunuhan itu akhirnya terungkap saat petani bernama Margono mencari rumput di kebun belakang rumah korban. Margono curiga dengan adanya gundukan tanah yang ditutupi rumput. Setelah digali, ditemukan mayat wanita yang terkubur ditutupi karung. Belakangan diketahui jasad tersebut merupakan Fatlika, istri Mahmudi.
RIYAN NOFIRA