TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menerjunkan 1.887 personel gabungan untuk mengamankan Natal dan tahun baru 2017. Personel gabungan itu terdiri atas 1.200 polisi, sisanya dari TNI, Dinas Perhubungan, Linmas, Satpol PP, Dinas Kebakaran, Tagana, dan PMI. Mereka ditugaskan menjaga 361 gereja. "Kami sudah rapat dua kali," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat, 23 Desember 2016.
Menurut Iqbal, optimalisasi pengamanan Natal dan tahun baru ini juga dengan cara mendirikan pos-pos pengamanan di beberapa titik yang sudah dianalisis. Beberapa objek vital seperti kantor Komjen, Konsul, dan kantor pemerintahan juga akan dijaga. Potensi gerakan radikal diantisipasi. “Sejauh ini saya pastikan Surabaya masih aman dan kondusif,” ujarnya.
Potensi terbesar di Surabaya adalah ancaman kejahatan jalanan. Kepolisian akan menindak tegas pelanggar lalu lintas dan pelaku tindak pidana di malam pergantian tahun baru itu. "Konvoi, knalpot brong akan kami tindak dan pelaku pidana akan ditindak tegas."
Pada prinsipnya, kata Iqbal, kepolisian mengedepankan pemberdayaan masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan di Kota Surabaya. Walaupun pada hakikatnya, Polri dan TNI berada di depan untuk pengamanan.
Iqbal mengimbau pada perayaan pergantian tahun itu lebih banyak merenung dan berdoa di rumah masing-masing. "Malam tahun baru itu jangan diartikan hura-hura."
MOHAMMAD SYARRAFAH