TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur memperketat pengamanan menjelang perayaan natal dan tahun baru di seluruh wilayahnya. Pengetatan itu dilakukan menyusul situasi nasional akhir-akhir ini yang kurang kondusif dengan adanya ancaman bom dan aksi sweeping oleh organisasi kemasyarakatan terhadap penggunaan atribut natal di tempat umum.
"Karena melihat perkembangan situasi nasional akhir-akhir ini, juga pengalaman tahun lalu, kami akan pertebal keamanan dibanding tahun lalu, khususnya di Surabaya," kata Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji setelah memimpin apel Operasi Lilin Semeru 2016 di halaman Markas Polda Jawa Timur, Kamis, 22 Desember 2016.
Anton menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadah di gereja dan merayakan natal. "Jangan khawatir," ucapnya.
Adapun terhadap aksi sweeping, Anton memerintahkan anggotanya menindak tegas pihak yang melakukan hal itu. "Semua anak buah saya harus berani," ujarnya.
Polda Jawa Timur menerjunkan 12.015 personel untuk mengamankan natal dan tahun baru. Selain itu, 1.445 prajurit TNI Kodam V Brawijaya turut membantu operasi ini. Pengerahan personel sebanyak itu dibarengi dengan peningkatan status menjadi siaga satu.
Aparat akan ditempatkan di gereja, obyek vital, tempat wisata, dan tempat yang digunakan untuk perayaan tahun baru. Sementara itu, untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada masyarakat, Polda Jawa Timur mendirikan 175 pos pengamanan serta 33 pos pelayanan yang ditempatkan di kepolisian sektor dan resor yang berada di wilayah Polda Jawa Timur serta tempat strategis lain.
NUR HADI
Baca:
Kapolda Metro Jaya : Jangan Coba-coba Sweeping!
Di Bekasi, 2.000 Personel Gabungan Amankan Natal
5 Pelaku Sweeping di Solo Jadi Tersangka