TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri memastikan tak ada informasi mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban serangan bom di Kayseri, Turki, Sabtu, 17 Desember 2016. Serangan itu menewaskan 13 orang dan 48 lainnya terluka.
Ledakan bermodus bom mobil itu terjadi pada Sabtu, pukul 08.45 waktu setempat, di depan pintu masuk Universitas Erciyes di Kayseri, yang hanya berjarak sekitar 300 km dari ibu kota Ankara.
”Seluruh WNI yang menempuh pendidikan di universitas tersebut juga dilaporkan dalam keadaan selamat,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal lewat keterangan tertulis, Minggu, 18 Desember 2016.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, terdapat sekitar 2.700 WNI yang tinggal di Turki. Adapun di Keyseri, terdapat 50 pelajar yang merupakan WNI.
Kemlu RI melalui Kedutaan Besar RI Ankara pun mengimbau WNI di Turki agar menghindari tempat-tempat keramaian jika tidak ada keperluan mendesak. Imbauan ini masih berjalan sejak serangan bom serupa yang terjadi di sebuah stadion di Istanbul pekan lalu.
Menurut Iqbal, KBRI Ankara dan Konsulat Jenderal RI Istanbul akan terus berkomunikasi dengan otoritas setempat, para konsul kehormatan, serta komunitas pelajar Indonesia di seluruh Turki guna memantau kondisi keamanan dan keselamatan seluruh WNI.
Kemlu pun menyediakan nomor kontak hotline yang dapat dihubungi untuk informasi terkait:
Hotline Perlindungan WNI: +62 812 900 70027
Hotline KBRI Ankara:
+90 532 135 2298 atau +90 533 812 0760
YOHANES PASKALIS