TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, memastikan massa yang ingin mengikuti Aksi Bela Islam Jilid III di Monumen Nasional bisa menginap di Istiqlal.
Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan sebenarnya Masjid Istiqlal tak bisa digunakan untuk menginap, tapi karena banyak orang yang akan mengikuti Aksi Bela Islam III, pengelola mengizinkan massa dari daerah untuk bermalam.
"Banyak saudara kami, umat Islam, dari daerah, yang datang ke sini. Jadi, silakan bermalam di sini, Istiqlal," ujarnya pada Kamis, 1 Desember 2016, di Masjid Istiqlal.
Aksi Bela Islam Jilid III yang digelar di Monas, Jumat, 2 Desember 2016, diperkirakan akan dihadiri sekitar 200 ribu orang. Sebanyak 27 ribu polisi dan 5.000 tentara akan mengawal aksi superdamai itu.
Aksi Bela Islam Jilid III kali ini akan berbeda dengan Aksi Bela Islam yang digelar pada 4 November 2016. Dalam Aksi Bela Islam Jilid III, massa akan lebih banyak membaca Al-Quran, tahlil, zikir, dan salat Jumat, dipimpin oleh pemimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:
Abu menjelaskan, massa yang ingin bermalam di Istiqlal tak boleh tidur di ruang utama salat. Sebab, tempat salat harus suci.
Umat Islam yang menginap di Istiqlal, kata Abu, tak perlu khawatir akan ketersediaan makanan dan minuman. Sebab, sejak Selasa, 29 November 2016, banyak donatur yang memberikan air mineral, makanan berat, hingga camilan. "Ada sekitar 1.000 dus air mineral dan kue-kue dari donatur," ucapnya.
Selain itu, Abu mengimbau umat Islam yang menginap untuk menjaga kebersihan masjid dan lingkungan sekitar. "Sampah-sampah juga harus dibersihkan," katanya.
GANGSAR PARIKESIT
Baca juga:
Disoraki 'Penista Agama', Djarot Menjawab Kalem: Permisi...
Rupanya Ini Penyebab Jokowi Salah Kostum ke Acara Kadin
Pernikahan Acha Septriasa dan Demo 2 Desember