TEMPO.CO, Palangkaraya - Terendamnya sejumlah kabupaten akibat tingginya curah hujan memaksa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk meningkatkan status dari tanggap darurat menjadi siaga darurat bencana banjir. Peningkatan status ini dilakukan setelah lima kabupaten menyatakan tanggap darurat banjir. Kelima Kabupaten itu, yakni Gunung Mas, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, dan Barito Utara.
"Peningkatan status siaga darurat banjir ini ditandatangani Gubernur Kalteng Sugianto Sabran hari ini, Jumat, 25 Nopember, hingga 21 Desember mendatang. Dan kita akan segera usulkan bantuan dana yang sifatnya on call kepada pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Syahril Tarigan di Palangkaraya, Jumat, 25 November 2016.
Hal lain yang harus dilakukan dengan adanya peningkatan status tersebut yakni pihaknya harus menyiapkan semua peralatan dan personel setiap saat jika dibutuhkan untuk diterjunkan ke lapangan.
Menurut Syahril, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah bahwa pada November ini curah hujan tinggi. Intensitas hujan akan kembali turun pada akhir Desember 2016 hingga Februari 2017 untuk kemudian meningkat lagi Maret 2017.
Banjir bandang akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) Barito yang menerjang empat desa di Kecamatan Patakep Tutui di Kabupaten Barito Timur, Selasa, 22 November 2016, saat ini mulai surut. Masyarakat kini sudah mulai beraktivitas kembali seperti sediakala.
Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Barito Timur Ajun Komisris Besar Petit Wijaya di Palangkaraya setelah menghadiri Apel Kebhinnekaan di lapangan Sanaman Mantikei, Jumat, 25 November. "Sekarang air sudah surut dan masyarakat sudah kembali melakukan aktivitas seperti sediakala. Namun demikian kami dari kepolisian terus melakukan pemantauan kalau terjadi banjir susulan," ujarnya.
KARANA W.W.