TEMPO.CO, Pacitan - Arus lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo-Pacitan terganggu dengan tanah longsor, Selasa pagi, 15 November 2016. Hingga siang, petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jawa Timur masih mengevakuasi material longsor yang menutup jalan di wilayah Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Pacitan, dengan menggunakan alat berat.
"Material longsor sudah berkurang dan jalan bisa dilalui dengan sistem buka tutup," kata Kepala Seksi Jalan UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Pacitan, Budi Hari Santoso, saat dihubungi Tempo.
Sistem buka tutup, menurut dia, mulai diterapkan sejak pukul 12.00 setelah material yang menutup jalan dengan ketebalan antara 10 hingga 50 sentimeter dan panjang 30 meter, berhasil dikurangi. Jika hujan deras tidak turun, Budi memastikan, akses transportasi dapat lancar seperti sebelumnya.
Menurut dia, jalan provinsi di Ngreco, tepatnya di kilometer 246-247, rawan tertutup material longsor yang amblas dari tebing pada salah satu sisinya. Potensi itu akibat pengeprasan tebing ketika proyek pelebaran jalan berlangsung dua tahun lalu. "Apalagi saat musim hujan," ujar dia.
Selain pada ruas Ponorogo-Pacitan, Budi menuturkan jalur Arjosari-Wonogiri juga rawan longsor. Karena itu, pihaknya menyiagakan tiga unit kendaraan berat untuk membersihkan material longsor dari akses transportasi antarkabupaten dan antarprovinsi tersebut.
"Untuk sementara, baru satu (alat berat yang disiagakan) di Desa Ngreco. Yang lain masih di kantor dan disiagakan di dekat lokasi rawan longsor ketika intensitas hujan tinggi," tutur Budi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Tri Mudjiharto mengatakan puncak musim hujan diperkirakan pada Januari 2017 sesuai dengan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD setempat.
Meski demikian, ia berharap warga terus meningkatkan kewaspadaan sedini mungkin. Sebab, mayoritas wilayah di kabupaten tersebut berupa perbukitan batu kapur yang rentan amblas saat musim hujan berlangsung. "Kesadaran warga tentang masalah ini sudah mulai meningkat," ujar Tri.
NOFIKA DIAN NUGROHO