TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo merayakan Hari Pahlawan, Kamis, 10 November 2016i, dengan mengunjungi beberapa tempat. Satu lokasi itu di antaranya Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta Timur.
Presiden Jokowi dijamu dengan tarian dan yel-yel Komando TNI Angkatan Darat berjudul Kami si Raja Hutan. Sesi sambutan ini berlangsung meriah. Sambil menghentakkan kaki dan menepukkan telapak tangan ke paha, anggota Kopassus yang berjumlah 1.217 orang ini kompak menyanyikan lirik Kami Si Raja Hutan. Suara mereka terdengar lantang dan bersemangat.
"Kami si raja hutan, bertempur di segala medan. Loreng-loreng, rumput, dan samaran, tampil di garis depan," begitu lirik lagu Kami Si Raja Hutan yang dinyanyikan para anggota Kopassus ini dengan bersemangat. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut bernyanyi dengan penuh semangat.
Di saat anggota Kopassus dan Gatot bersemangat dan kompak menyanyikan lagu yang menyerupai jingle Popeye Si Pelaut itu, Presiden Jokowi terlihat tidak bisa mengikuti irama. Ia tidak menepukkan tangan ke paha, hanya mengacungkan tangan ke udara. Padahal pada saat yang bersamaan, para prajurit tengah menepuk-nepuk pahanya. Ketika para prajurit menghentakkan kaki ke tanah dengan kencang, Jokowi hanya sedikit menggerakkan kakinya.
Sikap Presiden Jokowi ini terlihat kontras dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang ikut bergoyang dan menari seakan-akan lagu yang dimainkan oleh para prajurit adalah lagu dangdut.
Saat sesi foto bersama dengan anggota Kopassus, Panglimna TNI Gatot, serta Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Madsuni, Presiden Jokowi terlihat punya gaya sendiri. Pada momen ini, para prajurit dan Gatot mengepalkan tangan ke udara, Jokowi hanya terdiam dengan posisi tangan ngapurancang.
Saat bicara di depan prajurit, Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya bangga dengan Kopassus. Ia berharap Kopassus menjadi satu kekuatan inti Indonesia untuk menjaga kesatuan bangsa serta mempertahankan kemajemukan. "Hal itu sifatnya mutlak," kata Jokowi.
ISTMAN MP