Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Mengejutkan Mahasiswa Unas yang Dituduh Provokator  

image-gnews
Lalu Ismail Ibrahim, mahasiswa Sosiologi Universitas Nasional (Unas). Istimewa
Lalu Ismail Ibrahim, mahasiswa Sosiologi Universitas Nasional (Unas). Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mendatangi kampus Universitas Nasional (Unas) di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 7 November 2016. Mereka meminta kampus menyerahkan Lalu Ismail Ibrahim, mahasiswa semester 5 Program Studi Sosiologi, FISIP. Sosok Ismail Ibrahim tertangkap kamera tengah menyeruduk aparat kepolisian saat demonstrasi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat malam, 4 November 2016.

Unjuk rasa yang diikuti ribuan umat Islam itu menuntut polisi mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Purnama alias Ahok. Dalam foto yang beredar lainnya, Ismail Ibrahim terlihat mengenakan atribut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ismail berdiri di antara kerumunan kelompok HMI dengan menggunakan topi berwarna hitam.

Baca Juga
Dituduh Menista Jokowi, Ini 3 Pembelaan Ahmad Dhani
Fakta Mengejutkan Mahasiswa Unas yang Dituduh Provokator

Sosok Ismail itu kemudian dipajang oleh Ustad Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym lewat akun Twitternya @aagym.

Manager Marketing dan Public Relations Unas, Dian Metha Ariyanti mengatakan sejak foto Ismail beredar di media sosial, keberadaan mahasiswa dari Nusa Tenggara Barat itu mendadak hilang. "Sudah coba kami hubungi, tapi kami tidak bisa kontak karena memang handphone-nya mati. Sejak Minggu, Kaprodi (Kepala Program Studi) coba kontak sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Metha kepada Tempo, Senin, 7 November 2016.

Metha menyangsikan keberadaan foto-foto itu. Meski begitu, kata Metha, tindakan Ismail tidak ada kaitannya dengan pihak Unas. "Jangan dikaitkan dengan Unas karena kami tidak tahu menahu dan itu tindakan pribadi dari Ismail sendiri," katanya. Pihak kampus mengaku masih menunggu klarifikasi atas tindakan yang dilakukan Ismail.

Metha mengatakan pihaknya juga menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. "Marilah kita coba untuk tidak menuduh macam-macam dahulu. Kita coba azas praduga tidak bersalah dulu," ujar Metha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Pula

Sosok Mahasiswa yang Dituduh Provokator Demo 4 November
Sejak Demo 4 November, Ismail Disebut Hilang Kontak

Kalangan Unas memang tidak yakin dengan tuduhan polisi bahwa Ismail sebagai provokator ricuhnya demo 4 November 2016. "Ismail bukan mahasiswa yang suka demo. Semangat belajarnya tinggi ditengah kesulitan ekonomi keluarganya," kata salah seorang dosen Unas.

Orang tua Ismail adalah petani di NTB. Untuk membiayai hidup di Jakarta, Ismail tinggal di rumah orang satu kampungnya di kawasan Pasar Minggu. Ismail membersihkan rumah, mengasuh anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. "Untuk menghemat biaya, ke kampus dia naik sepeda. Dia berjuang keras untuk membiayai hidupnya di Jakarta," kata dosen itu.  

Tahun lalu dia terpilih menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi FISIP Unas. Kawan-kawannya memilih karena Ismail pernah menjadi pengurus periode sebelumnya, bukan karena kepandaian dan aktivitasnya. Ismail juga menjadi anggota HMI komisariat Unas.  Saat mahasiswa Unas unjuk rasa mengenai kenaikan biaya sidang skripsi, Ismail tidak ikut serta. "Dia yang mengadakan dialog antara mahasiswa dengan rektorat," katanya.

LARISSA HUDA | UWD

Simak Juga
Sekjen HMI Dibawa ke Polda, Ini Kata Ketua Umum
Google Tunggak Pajak Rp 5,5 T, Begini Pemerintah Menagih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Siapa yang Laporkan Suswono untuk Dugaan Penistaan Agama?

1 hari lalu

Tangkapan layar video permintaan maaf dari calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono di instagram pribadinya. ANTARA/Instagram/@pak_suswono/Ilham Kausar
Siapa yang Laporkan Suswono untuk Dugaan Penistaan Agama?

Calon wakil gubernur Jakarta, Suswono, dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Bawaslu atas guyonannya soal janda. Siapa yang melaporkan Suswono?


Laskar Santri Depok Geruduk Polres Tuntut Dugaan Penistaan Agama Suswono Diusut

2 hari lalu

Massa mengatasnamakan Laskar Santri Depok menggeruduk Polres menuntut dugaan penistaan agama yang dilakukan Suswono diusut tuntas, Kamis, 31 Oktober 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Laskar Santri Depok Geruduk Polres Tuntut Dugaan Penistaan Agama Suswono Diusut

Sejumlah warga mengatasnamakan Laskar Santri Kota Depok menggeruduk Polres Metro Depok, Kamis, 31 Oktober 2024. Mereka menuntut dugaan penistaan agama yang dilakukan Suswono diusut tuntas.


Serba-serbi Suswono Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Pernyataannya Soal Janda Kaya

2 hari lalu

Tangkapan layar video permintaan maaf dari calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono di instagram pribadinya. ANTARA/Instagram/@pak_suswono/Ilham Kausar
Serba-serbi Suswono Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Pernyataannya Soal Janda Kaya

Bawaslu Jakarta berencana menggelar rapat pleno mengkaji laporan dugaan penistaan agama yang dilayangkan kepada calon Wagub nomor urut 1, Suswono.


Tim Hukum RIDO Nilai Guyonan Suswono soal Janda Tak Penuhi Unsur Penistaan Agama

2 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono, usai blusukan ke Komplek PIK Blok B, Penggilingan, Jakarta Timur, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Tim Hukum RIDO Nilai Guyonan Suswono soal Janda Tak Penuhi Unsur Penistaan Agama

Tim hukum RIDO yakin laporan dugaan penistaan agama yang menjerat Suswono tidak bisa ditindaklanjuti.


Fakta-fakta Blunder Guyonan Suswono Soal Janda: Minta Maaf hingga Dilaporkan Ormas ke Bawaslu

3 hari lalu

Ketua Ormas Betawi Bangkit David Darmawan (tengah) mendatangi kantor Bawaslu Jakarta untuk melaporkan Cawagub Jakarta Suswono atas dugaan penistaan agama buntut pernyataan janda kaya, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dok. Ormas Betawi Bangkit
Fakta-fakta Blunder Guyonan Suswono Soal Janda: Minta Maaf hingga Dilaporkan Ormas ke Bawaslu

Cawagub Suswono akhirnya meminta maaf setelah candaannya tentang janda di acara deklarasi relawan Bang Japar menuai polemik kencang.


Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

3 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono, usai blusukan ke Komplek PIK Blok B, Penggilingan, Jakarta Timur, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

Guyonan Suswono soal janda kaya menikahi pria pengangguran menuai polemik. Berikut respons yang pro dan kontra.


Bawaslu Gelar Rapat Pleno Respons Laporan Dugaan Penistaan Agama Suswono

3 hari lalu

Tangkapan layar video permintaan maaf dari calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono di instagram pribadinya. ANTARA/Instagram/@pak_suswono/Ilham Kausar
Bawaslu Gelar Rapat Pleno Respons Laporan Dugaan Penistaan Agama Suswono

Bawaslu Jakarta akan mengkaji laporan dugaan penistaan agama Suswono dalam rapat pleno rencananya berlangsung pekan ini.


Bamus Betawi Nilai Tak Ada yang Salah dalam Guyonan Suswono Soal Janda Kaya, Ini Alasannya

3 hari lalu

Tangkapan layar video permintaan maaf dari calon wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono di instagram pribadinya. ANTARA/Instagram/@pak_suswono/Ilham Kausar
Bamus Betawi Nilai Tak Ada yang Salah dalam Guyonan Suswono Soal Janda Kaya, Ini Alasannya

Bamus Betawi menyatakan upaya membawa guyonan Suswono soal janda kaya ke ranah hukum sangat mengada-ada.


Guyonan Suswono soal Janda Kaya Berujung Dilaporkan ke Bawaslu

3 hari lalu

Ketua Ormas Betawi Bangkit David Darmawan (tengah) mendatangi kantor Bawaslu Jakarta untuk melaporkan Cawagub Jakarta Suswono atas dugaan penistaan agama buntut pernyataan janda kaya, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dok. Ormas Betawi Bangkit
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Berujung Dilaporkan ke Bawaslu

Organisasi masyarakat Betawi Bangkit melaporkan cawagub DKI Jakarta nomor urut satu, Suswono, atas dugaan penistaan agama ke Bawaslu.


Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Dianggap Menista Agama hingga Dinilai Tidak Lucu

3 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, berbicara dalam debat kedua Pilgub Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Ahad, 27 Oktober 2024 Cuplikan YouTube KPU DKI Jakarta
Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Dianggap Menista Agama hingga Dinilai Tidak Lucu

Ormas Betawi Bangkit melaporkan Suswono ke polisi dan Bawaslu atas dugaan penistaan agama.