TEMPO.CO, Jakarta - Status politikus Tedjo Edhy Purdijatno di Partai Nasional Demokrat (NasDem) belum diketahui pasti setelah dikabarkan bergabung ke Partai Berkarya bentukan Hutomo Mandala Putra.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai NasDem, Supiadin Aries Saputra, mengatakan belum ada pernyataan resmi mengenai keluarnya Tedjo Edhy dari NasDem. "Belum ada. Saya belum lihat di DPP," ujar Supiadin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2016.
Tedjo Edhy, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, diketahui telah bergabung dengan Partai Berkarya. Berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang kepengurusan Partai Berkarya, nama Tedjo Edhy tercantum menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan.
Baca: DPR: Jangan Gadaikan BUMN untuk APBN 2017
Menurut Supiadin, jika Tedjo Edhy memutuskan untuk bergabung dengan Partai Berkarya, secara pribadi atau secara tidak langsung purnawirawan laksamana bintang empat itu sudah menyatakan diri keluar dari Partai NasDem. Sebab, kata dia, tidak mungkin seseorang merangkap keanggotaan di dua partai sekaligus. "Otomatis dia keluar, kan tidak mungkin dobel partai," kata Supiadin.
Meski belum ada pernyataan resmi yang keluar, Supiadin mengira Tedjo Edhy akan menyatakan keluar dari Partai NasDem dalam waktu yang tepat. Soal bergabungnya Tedjo Edhy ke Partai Berkarya, Supiadin menilai itu adalah hak perorangan. "Itu hak pribadi," tuturnya.
Partai Berkarya sendiri merupakan partai besutan putra bungsu almarhum Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Partai ini adalah gabungan dari Partai Nasional Republik serta Partai Beringin Karya dan telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 17 Oktober 2016.
DENIS RIANTIZA | KUKUH