Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperiksa Soal Dimas Kanjeng, Ini Kata Marwah Daud

Editor

Erwin prima

image-gnews
Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan Marwah Daud. TEMPO, Youtube
Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan Marwah Daud. TEMPO, Youtube
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur hari ini memeriksa Marwah Daud Ibrahim bersama lima orang lainnya sebagai saksi kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Marwah dimintai keterangan sebagai Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Di sela istirahat makan dan salat, Marwah mengatakan bahwa sejauh ini penyidik baru bertanya seputar latar belakang dirinya. "Pemeriksaan tadi berjalan sangat bagus dan lancar. Penyidik baru menanyakan background saya meliputi pendidikan dan sebagainya," kata politikus Partai Gerindra tersebut di kantor Polda Jatim, Jalan A. Yani, Surabaya, Senin, 17 oktober 2016.

Menurut Marwah, keterangannya kepada penyidik sesuai dengan apa yang dia ketahui dan lihat. Dia pun mengaku menjabat Ketua Yayasan sejak Agustus 2016. "Kami datang dengan baik untuk membantu polisi mencari kebenaran yang terbaik. Untuk detail pemeriksaan, nanti saya kasih tahu melalui pengacara saya," ucap Marwah. 

Baca:
Saksi Dimas Kanjeng, Marwah Daud, Penuhi Panggilan Polisi
Kasus Dimas Kanjeng, Suami Marwah Daud Menjabat Sultan   
Begini Kisah 2 Koper Uang 'Gaib' di Rumah Marwah Daud  

Polda Jawa Timur menetapkan Taat Pribadi sebagai tersangka kasus penipuan pada 30 September 2016 lalu. Selain itu, Taat juga menjadi tersangka kasus pembunuhan dua muridnya, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. Taat diduga menjadi dalang pembunuhan kedua bekas pengikutnya itu karena dia khawatir muridnya tersebut akan membongkar kedoknya.

Hari ini sebenarnya penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur mengagendakan pemeriksaan Marwah berserta suaminya dan sepuluh orang yang menjabat sebagai sultan. Penyidik perlu memeriksa Tajul sebagai orang yang diduga mengajak ribuan orang dari Sulawesi Selatan bergabung menjadi pengikut Pedepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan daftar hadir, Marwah tiba di ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur bersama kuasa hukumnya pada pukul 09.15 WIB. Dia datang tanpa suaminya, Tajul Ibrahim.

Menurut Marwah, suaminya tidak ikut hadir karena sakit. "Syarafnya ada yang kejepit," katanya sebelum kembali masuk ke ruang penyidik.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pemeriksaan Marwah bersama lima orang lainnya sebagai saksi kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Menurut dia, kelima pengikut pedepokan adalah orang terdekat Taat Pribadi yang diduga menjabat sebagai sultan, yakni Syamsudin, Solikin, Sugeng Effendi, Abdul Azis, dan Faturohman. "Semuanya ini berkaitan dengan saksi kasus penipuan," ujar Argo hari ini.

NUR HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

1 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

3 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

8 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

14 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

15 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

17 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

20 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.