TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan Indonesia menunggu rencana pemerintah Thailand memberikan penghormatan terakhir untuk Raja Bhumibol Adulyadej. Indonesia, kata Arrmanatha, turut berduka cita atas meninggalnya raja yang berkuasa selama 70 tahun tersebut.
"Belum ada detail rencana penghormatan terakhir atas Raja Thailand. Kalau sudah diketahui acara, kami akan mengirimkan wakil dari Indonesia," kata Arrmanatha di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016.
Indonesia, kata Arrmanatha, berharap Thailand segera pulih setelah meninggalnya Raja Bhumibol. "Kami mengharapkan Thailand bisa semakin jaya dan pembangunannya tetap maju, karena pembangunan di Thailand akan membawa kemajuan ASEAN," katanya.
Raja Bhumibol Adulyadej mangkat pada Kamis, 13 Oktober 2016, pukul 15.52 waktu setempat, di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok. Jenazah Raja Bhumibol disemayamkan di istana raja Bangkok, Grand Palace.
Raja Bhumibol Adulyadej dirawat di Rumah Sakit Siriraj sejak Minggu, 9 Oktober 2016. Raja berusia 88 tahun ini menderita gagal ginjal dan hati. Kondisi kesehatannya terus memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan Ocha mengumumkan masa berduka untuk mengenang meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej akan berlangsung selama satu tahun. PM Prayut menyampaikan bahwa bendera setengah tiang akan dinaikkan di seluruh Thailand selama tiga puluh hari penuh, terhitung sejak 14 Oktober 2016.
ARKHELAUS WISNU