INFO MPR - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan kedatangan delegasi Pusat Kajian Kebudayaan Hadramaut Yaman menjadi spirit bagi bangsa Indonesia untuk semakin maju. Hal ini disampaikan Hidayat seusai menerima delegasi yang terdiri atas Mohammad Salem Jabeer, Syekh Ali Jabeer, dan Syekh Mohammad Jabeer di gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.
Menurut dia, meskipun tengah mengalami konflik, Yaman mampu mengembangkan pusat kajian kebudayaan. Adapun kehadiran delegasi ini bertujuan menemui tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan dan informasi mengenai kebudayaan dan sejarah Hadramaut. Tokoh yang telah mereka temui seperti mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shibab dan ahli agama Islam Quraish Shibab.
“Mereka ingin menggali keberadaan orang-orang Hadramaut yang berimigrasi ratusan tahun lalu ke negara besar Indonesia. Migrasi dan kehadiran orang-orang dari Hadramaut mempunyai peran dan arti besar bagi bangsa ini,” ujar Hidayat.
Dia menyebutkan, A.R. Baswedan, kakek Anies Baswesdan, merupakan tokoh pejuang Indonesia. Ia merupakan Arab yang menyatakan kesetiaan pada Indonesia. Peran orang-orang Hadramaut, menurut Hidayat, tak hanya itu.
Saat itu ada organisasi Jamiat Kheir. Organisasi yang berdiri pada awal 1901 itu disebut bertujuan membuat masyarakat lebih baik dan maju. Hidayat mengatakan apa yang dilakukan Jamiat Kheir dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik dan maju, juga melawan penjajahan Belanda lewat organisasi, mendahului apa yang dilakukan Budi Utomo. “Dari peran orang-orang Hadramaut seperti itu maka mereka adalah orang Indonesia yang tidak berbeda dengan yang lain,” katanya.
Fakta tersebut membuat kajian kebudayaan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat itu, bagi Hidayat, sangat penting. Meski di Yaman terjadi gejolak, kajian yang dilakukan delegasi yang diterimanya itu tetap penting dilaksanakan. (*)