Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bela Habis Dimas Kanjeng, Siapakah Marwah Daud Ibrahim?  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Marwah Daud Ibrahim. Dok. TEMPO/Zulkarnain
Marwah Daud Ibrahim. Dok. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menggaung lagi karena membela Dimas Kanjeng Taat Pribadi, nama Marwah Daud Ibrahim sejak akhir 1990-an dikenal sebagai sosok yang keras. Seniman Danarto menyebut perempuan kelahiran Soppeng, 8 November 1956 sebagai Beauty Iron Lady dari Sulawesi. Alasannya, menurut Danarto, Marwah Daud sering membuat orang terperangah.

Tidak seperti politikus atau anggota DPR sekarang yang lahir karena popularitas, perempuan yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal Himpunan Mahasiswa Islam justru sudah sejak mahasiswa tahun 1984 menjadi anggota Partai Golkar di Sulawesi Selatan. Puncak karir di Golkar ketika ia dipercaya menjadi Ketua DPP Golkar Pusat pada 1999.

Baca Juga
Terbongkar, 2 Alasan Dimas Kanjeng Habisi 2 Pengikutnya
Heboh, Videotron di Kebayoran Baru Tayangkan Film Porno

Marwah Daud mengawali karir politik di DPR sejak periode 1992. Ketika itu ia ditawari menjadi calon anggota legislatif mewakili Golkar di daerah pemilihan Sulawesi Selatan. Namanya tercatat di nomor urut 16. Ia beruntung masuk ke gelanggang politik di DPR karena Golkar di provinsi itu meraih 21 kursi.

"Saya menerima tawaran ini karena saya melihat ada kecenderungan politik hanya terjemahkan sebagai struggle for power, hanya untuk kekuasaan," ujar Marwah. Kursi itu terus ia jabat sampai periode DPR 2004-2009 dengan jabatan Wakil Ketua Fraksi Golkar.

Anak kedua dari enam bersudara hasil perkawinan Muhammad Daud dengan Siti Rahman Indang ini dikenal rajin membaca. Kecerdasannya dikenal sejak SD. Tak sampai kelas enam, hanya sampai kelas lima. Marwah ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Selanjutnya Marwah muda melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970.

Baca Juga

Bukan Jin Iprit, Jubah Ini Bongkar Rahasia Dimas Kanjeng
Usai Kasus Pembunuhan, Dimas Kanjeng Kini Tersangka Penipuan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya ia lulus Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi Universitas Hasanudin (1981). Jenjang yang lebih tinggi Master Komunikasi Internasional American University, Washington DC, Amerika Serikat (1982), Doktor Komunikasi Internasional American University, Washington DC, Amerika Serikat (1989).

Kini nama Marwah Daud Ibrahim--yang sejak April 2015 menjadi politikus Partai Gerindra--mencuat lantaran membela habis-habisan Dimas Kanjeng, tersangka kasus pembunuhan dan penipuan bermodus penggandaan uang. Menurut Marwah, Dimas Kanjeng bukan orang biasa.

Marwah, yang didaulat menjadi Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengaku pernah melihat karomah Dimas Kanjeng yang mampu mengeluarkan duit dari bagian tubuhnya. "Dia bisa dikatakan sebagai aset bangsa," kata anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia itu kepada Tabloidbintang.com.

EVAN KOESUMAH | PDAT | SUMBER DIOLAH TEMPO

Baca juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham?  Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Rayuan Bos Polisi ke Jessica Wongso: Kamu Tipe Saya Banget

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

13 jam lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

1 hari lalu

Ketua DPP Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam sambutannya di acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Riza Patria Minta Maaf Kursi DPR Gerindra Berkurang Lima di Jakarta

Kursi anggota DPR Gerindra Jakarta berkurang dari 19 menjadi 14 kursi.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

2 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

4 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

4 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

6 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.