TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kunjungan selama setengah jam itu menyita perhatian pengunjung dan penjual, yang berdesakan ingin melihat Jokowi secara langsung.
Jokowi dan Duterte datang sekitar pukul 14.00 dengan pengawalan ketat Pasukan Pengamanan Presiden. Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Dari pintu depan, pengunjung melambaikan tangan sambil memotret dengan kamera telepon seluler dan meneriaki, "Pak Jokowi, Pak Jokowi!"
Kehadiran Jokowi membuat orang-orang antusias. Mereka pun ingin berfoto bersama. Pedagang, pengunjung, dan pewarta tak jelas batasnya. "Akhirnya dapat foto Jokowi," kata seorang pedagang sambil tertawa terbahak-bahak menunjukkan foto dalam kameranya kepada sesama pedagang.
Pengawalan Paspampres membuat lorong-lorong jalan menjadi begitu sesak. Beberapa pedagang bahkan harus menahan manekin dalam etalase mereka agar tak terjatuh. Seorang ibu hamil bahkan harus berdiri di atas kursi plastik untuk melihat Presiden. "Kayak apa sih, penasaran sama Jokowi," ujarnya.
Perhatian hanya berpusat pada Jokowi. Beberapa pedagang hanya menyerukan nama Jokowi, tanpa menghiraukan Duterte. "Saya enggak tahu itu Presiden Filipina," kata Nur, penjaga Toko Batik Putro Kencono, yang sempat disambangi Jokowi.
Kunjungan ini berlangsung singkat. Setelah berputar-putar di dalam pasar, pada pukul 14.32, Jokowi dan Duterte pun pergi melalui pintu depan.
Kunjungan Duterte ke Pasar Tanah Abang ini merupakan rangkaian kunjungannya ke Indonesia setelah bertemu dengan Komunitas Filipina di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Duterte adalah kepala negara kedua yang diajak Jokowi mengunjungi Pasar Tanah Abang, yang diklaim sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. Pada 2015, Jokowi juga mengajak Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull ke Blok A Tanah Abang serta menyita perhatian orang-orang di pasar tekstil itu.
ARKHELAUS W.