TEMPO.CO, Jakarta - Dua sandera Indonesia yang berhasil meloloskan diri dari penyandera di Filipina, Muhammad Sofyan dan Ismail Tiro, masih menjalani pemeriksaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, menyatakan pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memastikan kondisi korban penyanderaan ini. Sehingga keduanya tak bisa langsung dipulangkan ke Indonesia.
"Mereka sedang di-briefing oleh KBRI," ucap Arrmanatha di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2016. Arrmanatha enggan menjelaskan detail pemeriksaan yang tengah digali. Ia hanya mengatakan pemeriksaan sebelumnya dilakukan oleh intelijen Filipina. Sedangkan pemeriksaan kali ini dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia. "Kami membutuhkan (informasi) mereka untuk operator di sana (Filipina)."
Baca: Pemulangan Sandera Belum Jelas, Begini Kata Istri Sofyan
Pemerintah, kata Arrmanatha, akan secepatnya mengembalikan Sofyan dan Ismail ke pihak keluarga bila informasi yang disampaikan sudah mencukupi. Sedangkan sembilan sandera lain, Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan otoritas Filipina agar upaya pembebasan ditingkatkan.
Dalam hal strategi pembebasan sandera, kata Armanatha, tugas utama Kementerian Luar Negeri ialah berdiplomasi dan saling bertukar informasi dengan pemerintah Filipina. "Kami juga sudah meminta Malaysia dan Filipina meningkatkan pengamanan wilayah perairan mereka," katanya.
Sofyan dan Ismail yang merupakan anak buah kapal TB Charles berhasil lolos dari cengkeraman kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Dua warga asal Sulawesi Selatan itu disandera selama dua bulan dan berhasil melarikan diri pada pertengahan Agustus ini.
Baca: Ryamizard: Abu Sayyaf Digempur, Sandera Memanfaatkan Situasi
ADITYA BUDIMAN