Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Usul Kata Pramuka Jadi Praja Muda Karana  

image-gnews
Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault seusai menyerahkan lencana Tunas Kencana kepada Megawati Soekarnoputri di acara penutupan Jambore Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 20 Agustus 2016. ISTIMEWA
Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault seusai menyerahkan lencana Tunas Kencana kepada Megawati Soekarnoputri di acara penutupan Jambore Nasional, Cibubur, Jakarta Timur, 20 Agustus 2016. ISTIMEWA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar sebutan pramuka jangan disingkat, tapi harus lengkap yaitu praja muda karana atau kaum muda yang berkarya.  Pernyataan presiden ke-5 RI ini disampaikan saat acara penutupan Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Pramuka di Cibubur, Jakarta Timur pada Sabtu malam, 20 Agustus 2016.

Pada acara itu, Megawati mendapat lencana Tunas Kencana, penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka kepada sosok yang berjasa untuk organisasi kepramukaan di Indonesia. Penyematan lencana itu dilakukan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, mantan Menpora di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah penyematan lencana Tunas Kencana, Adhyaksa mencium tangan Megawati.

Megawati yang menjabat ketua umum PDI Perjuangan menjelaskan makna tunas kelapa sebagai simbol Gerakan Pramuka. Pohon kelapa banyak terdapat di wilayah pesisir Tanah Air. Pohon ini, katanya, tidak mudah tumbang oleh badai, dan buah, batang dan daunnya sangat bermanfaat.

"Itulah semangat yang harus ada dalam gerakan yang selalu disingkat pramuka. Harusnya juga disebut langsung tanpa disingkat, yakni praja muda karana atau gerakan anak muda yang berkarya," kata Megawati dalam pidato tanpa teks.

Menurut Mega, akan berbeda maknanya jika kita menyebutnya sebagai praja muda karana, bukan lagi pramuka. Makna praja muda karana adalah orang muda yang kreatif, tegar, jujur, disiplin, mencintai bangsa dan negara. "Mereka adalah garda terdepan bangsa dan sesuai manfaat pohon kelapa, yang semua bagiannya bermanfaat," katanya.

Dia mencontoh makanan gudeg dari Jawa Tengah dan Yogya yang menggunakan santan dari pohon kelapa. Begitu juga makanan papeda atau bubur sagu khas Maluku dan Papua. Warga membuat sapu dari batang lidi pohon kelapa. "Sapu itu akan menyapu semua halangan yang kita hadapi," kata Megawati yang pernah menjadi Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.

Megawati menjelaskan telah mengusulkan kepada Adhyaksa Dault untuk menambah jumlah peserta Jambore Nasional pada lima tahun mendatang. Dia menilai kegiatan perkemahan besar lima tahun sekali ini sangat bermanfaat bagi remaja di Tanah Air. "Ibu selalu memantau dan mendengar bagaimana kalian selalu disiplin dan riang gembira," katanya dihadapan sekitar 20.000 peserta Jambore Nasional yang berlangsung 14-20 Agustus 2016.

Istilah pramuka ada dalam  Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Keputusan itu ditandatangani Ir Djuanda, sebagai Pejabat Presiden pada 20 Mei 1961, karena saat itu  Presiden Soekarno sedang melakukan kunjungan ke luar negeri. Istilah pramuka diperkenalkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX  dalam rapat di Ciloto, Jawa Barat.

Dalam buku berjudul  "Sri Sultan Hamengku Buwono IX : Pejuang dan Pelestari Budaya," karangan Suratmin dan Daliso Rudianto, digambarkan perseteruan politik menjelang kelahiran Gerakan Pramuka.

Pada tahun 1960, Presiden Soekarno memerintahkan Menteri P dan K Prijono yang beraliran kiri, untuk mempersatukan organisasi kepanduan Indonesia. Untuk itu pada tahun 1960 diadakan suatu rapat di Ciloto, yang dihadiri oleh Sri Sultan HB IX, waktu itu menjadi Ketua Pengawas Kegiatan Aparatur Negara. Rapat itu gagal mempersatukan kegiatan kepanduan, sehingga Bung Karno turun tangan dengan memberi intruksi kepada Prijono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Azis Saleh curiga dengan langkah Prijono yang bermaksud memberi nama Pionir Muda yang berbau komunis kepada kepanduan Indonesia. Menteri Prijono juga mencoba mengubah warna kacu (dari pandu) dengan warna merah. Azis kemudian membocorkan rencana Prijono kepada federasi kepanduan. “Kalau itu jadi habislah riwayat kepanduan di Indonesia,” kata Azis Saleh kepada mereka.

Azis Saleh mengajukan agar federasi-federasi kepanduan menjadi satu. Tujuannya mencegah agar rancangan Menteri Prijono menjadi keputusan presiden. Dalam suatu rapat IPINDO yang dipimpin Sri Sultan, Azis Saleh kemudian mengusulkan agar kepanduan di Indonesia disesuaikan dengan kepanduan yang sudah merdeka. Usul ini didukung oleh Sri Sultan.

Azis Saleh diberi tugas oleh federasi kepanduan untuk membuat rencana yang kemudian diajukan dalam sidang kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ir. Djuanda.  Pada sisi lain, Menteri Prijono sempat memberikan rancangannya kepada Istana dan  ditandatangani oleh Bung Karno karena mengira kertas kerja itu disusun oleh tim. Prijono menghendaki agar janji kepada negara didahulukan dari berjanji kepada Tuhan, seperti yang tercantum dalam pramuka.

Sri Sultan dan banyak tokoh lain tidak setuju dengan konsep Pionir Muda-nya Prijono yang berbau komunis. Dalam anggaran dasar yang ditandatangani Djuanda itu, kata “pandu” diganti dengan “pramuka”, semacam pasukan yang berdiri paling depan dalam peperangan. Menurut Suratmin dan Daliso Rudianto, jadi tidak benar anggapan kata itu diperkenalkan oleh Menteri Prijono yang memperkenalkan istilah Pionir Muda.

Istilah pramuka diperkenalkan Sri Sultan dalam rapat di Ciloto. Lalu, kata “pramuka” sama dengan Pionir Muda, sebutan ini diakali seolah-olah merupakan Praja Muda Karana yang artinya warga negara muda yang bekerja.

Suratmin dan Daliso Rudianto menjelaskan, istilah Praja Muda Karana berasal dari Soemartini, mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang menjadi salah satu pemimpin kepanduan. Jadi istilah 'pramuka' dan 'praja muda karana' memiliki makna historis dan politis.

UNTUNG WIDYANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gertak Pratama Pro Pecahkan Rekor MURI, Tanam 20 Ribu Bibit Pohon Mangga

45 hari lalu

Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis (kanan), menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia di Probolinggo, pada Jumat 20 September 2024. Dok. Pemkot Probolinggo.
Gertak Pratama Pro Pecahkan Rekor MURI, Tanam 20 Ribu Bibit Pohon Mangga

Mangga-mangga yang ditanam adalah jenis Manalagi dan Arumanis, yang merupakan tanaman endemik Kota Probolinggo


Penjabat Bupati Banyuasin: Pramuka Generasi Pembawa Perubahan Bangsa Indonesia

28 Agustus 2024

Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB) menyematkan tanda penghargaan kepada anggota pramuka di Hari Pramuka ke – 63, di Lapangan Munai Serumpun Pangkalan Balai , Kamis, 29 Agustus 2024. Dok. Pemkab Banyuasin
Penjabat Bupati Banyuasin: Pramuka Generasi Pembawa Perubahan Bangsa Indonesia

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin akan terus mendukung Gerakan Pramuka dengan menjadikannya sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah.


Niat Satria Ingin Membawa Indonesia Mendunia Lewat Pramuka

15 Agustus 2024

Pemimpin Upacara pada perayaan Hari Pramuka ke-63 yang juga Siswa kelas 3 SMAN 101 Jakarta, Satria Gilang Qhomarudin (18) di sela upacara di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada Rabu (14/8/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Niat Satria Ingin Membawa Indonesia Mendunia Lewat Pramuka

Melalui Pramuka, Satria mengaku mendapatkan banyak pelajaran, termasuk meningkatkan rasa percaya diri.


19 Pelajar di Wonogiri Tertimpa Pohon Tumbang Saat Upacara Hari Pramuka, 6 Anak Masih Dirawat di RS

14 Agustus 2024

Ilustrasi Pramuka. Getty Images
19 Pelajar di Wonogiri Tertimpa Pohon Tumbang Saat Upacara Hari Pramuka, 6 Anak Masih Dirawat di RS

Pohon kering yang sudah mati itu tiba-tiba tumbang dan menimpa para pelajar yang sedang mengikuti upacara Hari Pramuka.


Hari Pramuka: Asal-muasal Warna Seragam Pramuka, Coklat Tua dan Coklat Muda

14 Agustus 2024

Siswa siswi berseragam pramuka berfoto selfie usai mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Pramuka Ke-53 di pelataran Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 14 Agustus 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
Hari Pramuka: Asal-muasal Warna Seragam Pramuka, Coklat Tua dan Coklat Muda

Warna seragam pramuka atau pandu umumnya dua warna utama: coklat tua dan coklat muda. Di Hari Pramuka hari ini, menarik jika menengok asal-usulnya.


Hari Pramuka Indonesia Diperingati Setiap 14 Agustus, Tak Bisa Dipisahkan dari Sultan Hamengkubuwono IX

14 Agustus 2024

Anggota pramuka penegak SDN Jatisari Semarang memberi hormat bersama sama di depan bendera merah putih usai dicuci pada kegiatan kemah hari pramuka di sekolahnya, Selasa 13 Agustus 2024. Kegiatan yang diikuti 150 anggota pramuka ini untuk meningkatkan nasionalisme pada anggota pramuka sekaligus memperingati hari pramuka dan hari kemerdekaan Indonesia. (Tempo/Budi Purwanto)
Hari Pramuka Indonesia Diperingati Setiap 14 Agustus, Tak Bisa Dipisahkan dari Sultan Hamengkubuwono IX

Hari Pramuka Indonesia sudah diresmikan sejak 63 tahun lalu yang diperingati setiap 14 Agustus. Sebelum diresmikan, terdapat berbagai latar belakang sejarah Hari Pramuka.


Peringati Hari Pramuka ke-63, Ketua Kwarnas Harapkan Pramuka Dapat Terus Eksis

14 Agustus 2024

Sedikitnya 12 ribu peserta menghadiri upacara memperingati Hari Pramuka ke-63 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada Rabu (14/8/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Peringati Hari Pramuka ke-63, Ketua Kwarnas Harapkan Pramuka Dapat Terus Eksis

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan, penghargaan negara kepada Pramuka sangat besar, karena memiliki andil besar kepada negara.


Daftar 55 Link Twibbon Hari Pramuka dan Cara Mengunggahnya

14 Agustus 2024

Ilustrasi Pramuka. Getty Images
Daftar 55 Link Twibbon Hari Pramuka dan Cara Mengunggahnya

Hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus. Turut semarakkan dengan twibbon di media sosial. Terdapat banyak pilihan twibbon Hari Pramuka 2024


Penetapan Hari Pramuka, Inilah Sejarah Pramuka Masuk Indonesia

14 Agustus 2024

Gabungan anggota Pramuka memakai pakaian adat saat melakukan tarian kolosal pada upacara peringatan Hari Pramuka dan pembukaan Raimuna Nasional (Rainas) XII Tahun 2023 di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Senin, 14 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Penetapan Hari Pramuka, Inilah Sejarah Pramuka Masuk Indonesia

Hari Pramuka ditetapkan untuk memperingati hari lahirnya gerakan pramuka. Lalu bagaimana dengan penetapannya? Berikut penjelasannya.


Anggota Pramuka Selamatkan Penumpang yang Mengalami Henti Jantung di Tengah Penerbangan

30 Juli 2024

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Anggota Pramuka Selamatkan Penumpang yang Mengalami Henti Jantung di Tengah Penerbangan

Anak-anak Pramuka itu menjadi bagian dari kelompok orang di pesawat yang melakukan CPR pada seorang pria tak dikenal selama lebih dari 40 menit.