Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wiranto dan Agus Widjojo Bahas Hasil Simposium Tragedi 1965

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Wiranto. TEMPO/Aditia Noviansyah
Wiranto. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto belum mengungkapkan isi pertemuan internalnya dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo pada Jumat, 5 Agustus 2016. Pertemuan tersebut membahas rumusan hasil Simposium Tragedi 1965 beberapa waktu lalu.

"Tadi banyak yang dibicarakan. Tapi ini tak mungkin dijelaskan sekarang, saya ini ditunggu Presiden," ujar Wiranto yang bergegas hendak menuju Istana, Jumat, 5 Agustus 2016. Agenda Wiranto di Istana ikut jamuan makan malam bersama Presiden Joko Widodo, yang menerima kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

"(Hasil pertemuan) Ada, bagus sekali. Tapi, ini waktunya mepet," ujar Wiranto sambil masuk ke mobil dinas bernomor polisi RI 16.

Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional Tragedi 1965 Agus Widjojo mengatakan, usulan rumusan penyelesaian peristiwa 1965 telah disepakati pemerintah dan akan segera diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Yang penting sudah ada rumusan pemerintah, nanti akan disampaikan kepada Presiden melalui Menko Polhukam Wiranto. Agus tidak bisa memastikan kapan dokumen rekomendasi penyelesaian kasus 1965 diserahkan kepada Presiden.

Simposium Nasional Tragedi 1965 diselenggarakan pada April 2016 sebagai upaya pemerintah Indonesia menyelesaikan kasus HAM berat antara lain yang pernah terjadi pada 1965 dimana diduga ratusan ribu orang diduga terbunuh dalam kaitannya dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Agus, penyelesaian kasus 1965 melalui penyelenggaraan simposium tersebut lebih menggunakan pendekatan sejarah. "Pendekatan ini lebih objektif, dan komprehensif jadi kita seperti memutar film mengenai peristiwa 65, kami mendengarkan apa yang terjadi sebelum peristiwa dan setelah peristiwa tersebut," kata dia.

Agus menilai bahwa peristiwa pembantaian besar-besaran pada masa pemerintahan Presiden Soeharto itu didasari motif tertentu dan dilakukan secara sistemik. Penyelesaian peristiwa 1965, menurut dia, penting dilakukan karena Indonesia adalah bangsa yang besar yang sudah seharusnya berani melihat pada masa lalu dan berbesar hati mengakui kesalahan.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Hasyim Muzadi, pernah menyampaikan penolakannya terhadap arah penyelenggaraan simposium yakni untuk mendesak Presiden Joko Widodo atas nama negara meminta maaf kepada para korban tragedi 1965. "Desakan tersebut pasti membebani Presiden, baik secara politik, keamanan maupun ekonomi, bahkan bisa terjadi kegoncangan," kata Muzadi.

Menurut dia, kalau yang dimaksud adalah "negara yang meminta maaf" kepada korban 1965, tentu salah alamat karena negara tidak pernah salah apa-apa. "Yang bisa salah adalah rezim pemerintahan dalam masa pemerintahannya. Mengapa kejadian zaman pemerintahan Pak Harto harus Pak Jokowi yang meminta maaf?" tanya mantan Ketua PBNU ini.

YOHANES PASKALIS | ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

2 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


Jokowi Lantik Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT, Jabatan Setingkat Menteri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melantik Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (kiri) menjadi Menteri Sosial dan Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Lantik Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT, Jabatan Setingkat Menteri

Eddy Hartono menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel yang telah purna tugas sebagai anggota kepolisian sejak 14 Agustus 2024.


75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

4 hari lalu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdoa saat acara pelepasan Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia di Istana Negara, Jakarta (13/5). TEMPO/Subekti.
75 Tahun SBY, Berikut Karier Politik Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini berulang tahun ke-75. Berikut catatan politik SBY.


Kilas Balik Mahfud Md Menunjuk Faisal Basri sebagai Tenaga Ahli Satgas TPPU

7 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Kilas Balik Mahfud Md Menunjuk Faisal Basri sebagai Tenaga Ahli Satgas TPPU

Faisal Basri pernah berkontribusi sebagai tim Satgas TPPU setelah ditunjuk Mahfud Md saat menjabat sebagai Menko Polhukam.


Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

11 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Berbagai persiapan dilakukan jelang kunjungan Paus Fransiskus.


Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

23 hari lalu

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, Saat melakukan pengawasan  program Pilot Project Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kedaleman IV, Kota Cilegon, Rabu, 21 Agustus 2024. Program Makan Bergizi Gratis di Kota Cilegon merupakan bagian dari inisiatif nasional yang melibatkan dukungan dari berbagai perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini sangat positif, karena menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta. Dok. Pemkot Cilegon
Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

Kesuksesan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat


Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

31 hari lalu

Saka Tatal menjalani ritual sumpah pocong. Istimewa
Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

Saka Tatal melakukan sumpah pocong di Cirebon pada Jumat, 9 Agustus 2024. Sejumlah tokoh pun pernah ungkap siap sumpah pocong. Wiranto salah satunya.


Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Wiranto Sebut Agar Pergantian Pemerintahan Berjalan Mulus

37 hari lalu

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto (ketiga kiri) berbincang dengan siswa saat meninjau uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SDN 5 Sukasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu 7 Agustus 2024. Uji coba program makan bergizi gratis tersebut untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi tumbuh kembang dan upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Wiranto Sebut Agar Pergantian Pemerintahan Berjalan Mulus

Ketua Wantimpres Wiranto mengatakan uji coba makan bergizi gratis dilaksanakan agar pegantian pemerintahan ke Prabowo-Gibran berjalan mulus.


Atlet Bulu Tangkis Berguguran di Olimpiade Paris 2024, Kinerja Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna Disorot

40 hari lalu

Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Agung Firman Sampurna (kiri) bersama Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (kanan) dalam konferensi pers penyelenggaraan Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021 di MNC Conference Hall, Jakarta, Senin (8 November 2021). (ANTARA/Arindra Meodia)
Atlet Bulu Tangkis Berguguran di Olimpiade Paris 2024, Kinerja Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna Disorot

Rontoknya atlet bulu tangkis di babak awal Olimpiade Paris 2024 mendapat sorotan publik, termasuk kinerja Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna.


Pangkostrad dari Masa ke Masa, dari Soeharto, Prabowo, hingga Mohamad Hasan

45 hari lalu

Pangdam Jaya, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Mohamad Hasan. Istimewa
Pangkostrad dari Masa ke Masa, dari Soeharto, Prabowo, hingga Mohamad Hasan

Pimpinan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad sejak Mayjen Soeharto hingga Mayjen Mohamad Hasan yang baru dilantik.