TEMPO.CO, Bandung - Di antara wisudawan terbaru ITB 2016, Eulogia Eldisa Ayu Lestari, 19 tahun, menjadi lulusan termuda. Lama kuliahnya tergolong standar selama empat tahun di Teknik Perminyakan. Setelah lulus ia melanjutkan bekerja.
Eldisa lahir di Bekasi, 11 Maret 1997. Masuk Sekolah Dasar di Bekasi pada usia 5 tahun, ia lalu mengikuti kelas percepatan di SMP.dan SMA 8 Jakarta. “Alasan saya ambil kelas akselerasi karena malas bangun pagi terus dan kena macet selama 6 tahun,” kata warga Bekasi tersebut.
Cita-citanya semula ingin menjadi dokter. Ketika SMA, Eldisa tertarik untuk bekerja di industri minyak dan gas. Keinginan itu setelah ia mendengar cerita alumni Teknik Perminyakan yang pekerjaannya di sebuah perusahaan migas dinilai menjanjikan. “Sewaktu SNMPTN undangan, saya memasukkan FTTM ITB sebagai pilihan pertama,” ujarnya secara tertulis. Ia mendaftar kuliah saat berusia 15 tahun.
Setelah empat tahun menempuh studi, Eldisa menjalani sidang sarjana pada 9 Juni 2016 kemarin, dan diwisuda pada 30 Juli 2016. Kesannya selama di ITB, perkuliahannya dinilai sangat menarik dan banyak sarana untuk mengembangkan diri. Selain melalui berbagai organisasi kemahasiswaan, banyak juga kesempatan datang untuk internship ataupun penelitian.
Baca juga: Kisah 8 Warga Belanda Belajar Pencak Silat di Bangkalan
Di luar waktu perkuliahan, ia cukup aktif di organisasi Society of Petroleum Engineer (SPE) ITB Student Chapter, berpartisipasi sebagai Vacation Trainee di Schlumberger, serta berhasil mengikuti University Partnership Program (UPP) Internship Chevron. Eldisa juga pernah meraih gelar The Best Delegate - Top 10 Graduates pada Young Leaders from Indonesia Regional 2015-2016 yang lalu.
Kini ia akan melanjutkan bekerja di sebuah perusahaan teknologi minyak dan gas sebagai Field Engineer. “Yang paling saya sukai dari pekerjaan ini adalah bisa pergi dan jalan-jalan ke luar negeri gratis dan bertemu banyak orang baru,” ujar perempuan yang mengaku tak betah bekerja harian di situasi monoton.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Bermawi Priyatna mengatakan, Eldisa merupakan salah satu lulusan termuda di ITB. Soal usianya yang 15 tahun ketika mulai kuliah, menurut Bermawi sesuai persyaratan panitia seleksi nasional, yakni penilaian akademik dan sehat jasmani serta rohani. “Belum ada pertimbangan psikologi dan kematangan seseorang,” ujarnya.
Sebelumnya pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016, ada seorang peserta muda yang ikut tes, Musa Izzanardi Wijanarko atau Izzan, berusia 13 tahun. Bercita-cita menjadi ilmuwan fisika nuklir, ia memilih Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung sebagai pilihan pertama.
Pilihan keduanya adalah program studi matematika dan pilihan ketiga adalah program studi fisika. Keduanya di Universitas Indonesia. Namun akhirnya Izzan tak lolos dalam seleksi.
ANWAR SISWADI