Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Trafficking, Komnas Perempuan Minta Eksekusi Merry Ditunda

image-gnews
Ketua Komnas Perempuan, Azriana menyampaikan kata sambutan dalam acara peresmian Prasasti Tragedi Mei 98 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Azriana mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang merupakan awal bagi pemerintah untuk mengakui tragedi Mei 1998  TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketua Komnas Perempuan, Azriana menyampaikan kata sambutan dalam acara peresmian Prasasti Tragedi Mei 98 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Azriana mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang merupakan awal bagi pemerintah untuk mengakui tragedi Mei 1998 TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-kekerasan terhadap Perempuan menolak rencana eksekusi tahap ketiga, terutama terhadap terpidana mati Merry Utami. Ketua Komnas Perempuan Azriana mengaku telah menyurati Presiden Joko Widodo terkait dengan hal tersebut.

"Yang kami harapkan, Presiden menunda hukuman mati terhadap MU. Saat ini dia sudah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Dalam bayangan kami, bisa saja dia masuk daftar terpidana yang akan dieksekusi mati tahap ketiga," kata Azriana di Komnas Perempuan, Selasa, Jakarta, 26 Juli 2016.

Azriana berharap Jokowi mempertimbangkan masukan berupa lembar fakta terkait dengan kasus Merry yang diajukan Komnas Perempuan. Menurut Azriana, Komnas Perempuan menilai hakim yang menangani kasus Merry tidak memahami kasus perempuan itu yang dari penilaian Komnas Perempuan mengandung unsur perdagangan manusia.

"Setiap kali perempuan di Indonesia terlibat dalam sindikat narkoba, kita tidak bisa melihat secara hitam dan putih saja," ucap Azriana.

Merry awalnya didekati pria bernama Jerry dan berpacaran. Lalu Merry diminta ke Nepal untuk jalan-jalan dititipi tas, yang disebut sebagai contoh untuk dijual kembali. Pada 31 Oktober 2001, di dalam tas tersebut ditemukan heroin seberat 1,1 kilogram oleh petugas Bandara Soekarno-Hatta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Subkomisi Reformasi Hukum dan Kebijakan Komnas Perempuan Sri Nurherwati menuturkan tiga dari lima terpidana mati kasus narkoba memiliki ciri yang sama dengan kasus Merry, yakni dititipi tas.

Azriana mengatakan perempuan Indonesia sebagian besar bekerja di sektor informal yang minim sekali perlindungan dan rentan direkrut secara tidak sadar. Menurut dia, ke depan, negara harus mengenali keterkaitan antara perdagangan manusia dan rekrutmen sindikat narkoba.

"Dipelajari secara komprehensif. Semoga Presiden memberi kesempatan grasi," ucapnya.

AKMAL IHSAN | KS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

16 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat


AJI: Jawa Timur, Sumatera Utara dan Jawa Barat Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis

17 hari lalu

Kelompok Jurnalis saat melakukan aksi teatrikal kekerasan terhadap Jurnalis di Taman Aspirasi, Jakarta, Kamis, 26 September 2019. Dalam aksinya terdapat tiga tuntutan dari Kelompok Jurnalis yakni periksa dan adili pelaku pemukulan dan perampasan alat kerja wartawan, beri sanksi tegas agar bisa menimbulkan efek jera, dan perintahkan kepada seluruh jajaran Polri untuk mempelajari UU Pers. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
AJI: Jawa Timur, Sumatera Utara dan Jawa Barat Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis

Kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Berikut data AJI Indonesia.


Irak Eksekusi Mati 3 Anggota ISIS Pelaku Pemboman yang Tewaskan 323 Orang

33 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang melahap pusat perbelanjaan Karrada usai terjadinya serangan bom bunuh diri di Baghdad, Irak, 3 Juli 2016. Bom yang meledak di wilayah mayoritas Syiah telah menewaskan sekitar 5 orang. Ap Photo
Irak Eksekusi Mati 3 Anggota ISIS Pelaku Pemboman yang Tewaskan 323 Orang

Irak mengeksekusi mati tiga orang yang dihukum karena pemboman 2016. Serangan ini menewaskan lebih dari 320 orang di distrik perbelanjaan Baghdad


Arab Saudi Eksekusi Mati Warga AS, Dihukum karena Bunuh dan Mutilasi Ayah Kandung

44 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Warga AS, Dihukum karena Bunuh dan Mutilasi Ayah Kandung

Arab Saudi pada Rabu mengeksekusi seorang warga negara Amerika Serikat yang dihukum karena menyiksa dan membunuh ayah kandungnya sendiri.


Kilas Balik Eksekusi Mati Freddy Budiman 7 tahun Lalu

30 Juli 2023

Freddy Budiman merupakan salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia. Pada 1997, Freddy sudah terlibat dalam kasus narkoba pertamanya sehingga dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Kemudian, pada 2009, Freddy kembali kedapatan menyimpan 500 gram sabu-sabu sehingga divonis 3 tahun 4 bulan penjara. Seakan tak jera, pada 2013, Freddy Budiman justru diketahui mengedarkan narkoba dan membuat pabrik sabu dari dalam lapas. Alhasil, ia dieksekusi mati di Nusakambangan, Jawa Tengah pada 29 Juli 2016. Dok.TEMPO
Kilas Balik Eksekusi Mati Freddy Budiman 7 tahun Lalu

Kisah kontroversial Freddy Budiman, pengedar narkoba terkenal yang dieksekusi mati 7 tahun lalu, termasuk produksi sabu di LP Cipinang.


Komnas Perempuan Sebut Komitmen Kampus terhadap Satgas PPKS Masih Beragam

29 Juli 2023

Aliansi BEM se-UI usai menggelar aksi simbolik menutup gerbang masuk gedung Rektorat UI sebagai bentuk dukungan terhadap Satgas PPKS, Kamis, 27 Juli 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Komnas Perempuan Sebut Komitmen Kampus terhadap Satgas PPKS Masih Beragam

Meski 100 persen PTN sudah membentuk Satgas PPKS sesuai mandat Permendikbudristek, komitmen kampus untuk mendukung satgas belum maksimal seluruhnya.


Dewan HAM PBB Didesak Ambil Tindakan untuk Cegah Eksekusi Petinju Iran

21 Juli 2023

Mohammad Javad Vafaei Sani. Twitter
Dewan HAM PBB Didesak Ambil Tindakan untuk Cegah Eksekusi Petinju Iran

Petinju Iran Mohammad Javad Vafa'i Thani yang dipenjara karena perannya dalam protes anti-pemerintah pada 2019, dan akan segera dieksekusi.


Iran Eksekusi Mati Dua Pelaku Serangan Maut Masjid Shiraz di Depan Umum

9 Juli 2023

Sejumlah pria membersihkan sisa-sisa bercak darah setelah serangan di Kuil Shah Cheragh di Shiraz, Iran 26 Oktober 2022. Pembunuhan peziarah Syiah terjadi pada hari yang sama ketika pasukan keamanan Iran bentrok dengan pengunjuk rasa. Amin Berenjkar/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Eksekusi Mati Dua Pelaku Serangan Maut Masjid Shiraz di Depan Umum

Iran telah mengeksekusi dua orang di depan umum atas serangan mematikan di sebuah masjid di Shiraz selatan tahun lalu yang diklaim oleh kelompok berse


Arab Saudi Eksekusi Mati 4 Warga Arab dan 1 Warga Mesir Gara-gara Ini

4 Juli 2023

Ilustrasi hukuman mati. iconfider.com
Arab Saudi Eksekusi Mati 4 Warga Arab dan 1 Warga Mesir Gara-gara Ini

Hingga Juli 2023, Arab Saudi telah mengeksekusi mati 68 orang


Lindungi Perempuan, Komnas Perempuan Ajukan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

20 Juni 2023

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Lindungi Perempuan, Komnas Perempuan Ajukan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

Komnas Perempuan mengajukan konsep sistem peradilan pidana terpadu penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan untuk merespons RUU KUHAP.