TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas berjanji akan memaparkan dengan cara mensosialisasikan aliran dana yang berhasil dikumpulkan oleh kelompoknya melalui website www.temanahok.com.
Menurut Amalia, data keuangan perihal dana yang masuk ke Teman Ahok terakhir kali diperbarui pada Desember 2015. "Itu kami akan sosialisasikan. Setahu saya, yang sudah dipublikasikan di website sampai Desember 2015," katanya di Graha Pejaten, Minggu, 19 Juni 2016.
Amalia menjelaskan, yang dia ketahui, dana yang masuk ke kas Teman Ahok berasal dari penjualan merchandise, yang omzetnya mencapai Rp 5 miliar. "Detailnya ditunggu aja, kami akan publikasikan secara berkala," tuturnya.
Keterangan Amalia ini sekaligus menampik kabar soal adanya kucuran dana yang mengalir ke Teman Ahok senilai Rp 30 miliar. Hal tersebut sebelumnya pernah disampaikan politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang.
Junimart menyebutkan uang tersebut berasal dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta yang diberikan melalui Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Ahok.
Junimart Girsang mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu di Komisi Hukum DPR. Ia mempertanyakan informasi yang didapatkannya, yang dibenarkan oleh pimpinan KPK Agus Rahardjo.
Menurut Junimart, selain melalui Sunny, uang diberikan pengembang melalui Cyrus Network, lembaga survei yang menjadi pemodal awal Teman Ahok.
Informasi awal yang diperoleh KPK menyebutkan bahwa sumber uang itu adalah Ariesman (petinggi Agung Podomoro) dan Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu Group, yang tengah dicegah tangkal untuk penyidikan suap reklamasi.
Sementara itu, juru bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo, menjelaskan, jika pihaknya menerima dana sebesar itu, tidak mungkin relawan Ahok bermarkas di Graha Pejaten. Seharusnya, kata Singgih, Teman Ahok bisa membuka markas di kawasan Kuningan atau Sudirman.
LARISSA HUDA