TEMPO.CO, Bengkulu – Korban tertembak dalam kerusuhan aksi penolakan tambang batu bara bawah tanah di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, bukan berjumlah empat orang, melainkan sembilan orang. Lima orang korban lainnya memilih menjalani perawatan seadanya di bidan desa tempat tinggal mereka.
Mereka adalah Indrajaya, yang tertembak di pangkal paha sebelah kiri, Dahir tertembak di punggung bagian belakang, Saipul tertembak di dada kiri, Jaya tertembak di kaki kanan, dan Put tertembak di sendi paha kanan.
Dari sembilan korban, sebanyak empat orang sempat dirawat di RSUD M Yunus. Keempat korban tersebut adalah Marta Dinata yang tertembak di bagian perut hingga tembus, Alimuan tertembak di lengan, Badrin tertembak di leher dan paha, serta Yudi tertembak di bahu kiri.
Marta masih menjalani perawatan di RSUD M Yunus dan kondisinya hingga saat ini masih kritis.
Menurut salah satu korban, Indrajaya, empat korban yang dilarikan ke RSUD M Yunus memiliki kondisi lebih parah ketimbang korban tembak lainnya.
“Kalau kita memang berprinsip, selagi masih bisa ditahan, jangan dimanjakan. Nanti bakal sembuh sendiri,” katanya saat ditemui, Minggu, 12 Juni 2016.
Indrajaya mengatakan peluru yang masuk ke paha kirinya telah dikeluarkan oleh bidan praktek di Desa Susup.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Tengah Fery Ramli mengatakan akan menanggung semua biaya perawatan dan berobat para korban yang tertembak saat berdemo menolak tambang batu bara bawah tanah ini.
“Kita akan menanggung biaya perawatan dan pengobatan korban, termasuk biaya operasi Marta Dinata,” katanya saat mengunjungi korban pasca-kerusuhan, kemarin.
Ferry mengimbau masyarakat untuk tetap bersikap tenang dan tidak terpancing emosi sehingga tidak jatuh korban lagi.
Seperti diketahui, petugas polisi menembak warga pada aksi penolakan tambang bawah tanah di lokasi tambang PT Citra Buana Seraya (CBS) di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah pada Sabtu, 11 Juni 2016.
Ini membuat empat warga yang menjadi korban penembakan terpaksa dilarikan ke RSUD M Yunus. Sedangkan korban tertembak lainnya menjalani perawatan di puskesmas setempat. Tidak hanya itu, satu orang personel polisi mengalami luka bacok di kepala dan punggung.
PHESI ESTER JULIKAWATI