TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan memastikan telah menyerahkan sejumlah nama calon Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang sebentar lagi pensiun. Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo akan segera mengumumkan siapa sosok yang diajukan memimpin Polri ke DPR dalam waktu dekat. Soal siapa namanya, Luhut hanya tertawa ketika ditanya wartawan.
"Mana aku tahu (siapa yang akan dipilih)," kata Luhut sambil tertawa ketika ditanya wartawan di Istana Merdeka, seusai acara penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, Senin, 6 Juni 2016.
Hari ini, Luhut dikabarkan menerima nama-nama calon Kapolri dari Kompolnas. Nama-nama itu, seperti sebelumnya, terdiri atas perwira-perwira polisi bintang tiga. Nama-nama calon itu kabarnya diserahkan Luhut kepada Presiden Joko Widodo.
SIMAK: Presiden Jokowi Terima Nama-nama Calon Kapolri
Adapun status Kapolri saat ini tengah diperdebatkan karena dua hal, yaitu opsi penentuan lewat regenerasi atau perpanjangan jabatan. Mabes Polri dan DPR terbelah di dua opsi tersebut. Sejumlah pihak, seperti Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon, memilih untuk mendukung Kapolri saat ini, Jenderal Badrodin Haiti, diperpanjang dua tahun masa tugasnya. Namun, pihak lain seperti PDIP di satu sisi mendukung regenerasi.
Apabila regenerasi yang dipilih Presiden Joko Widodo, akan ada tujuh orang komisaris jenderal yang bisa menjadi kandidat Kapolri. Beberapa di antaranya Kepala BNN Budi Waseso, Sestama Lemhanas Suhardi Alius, Kepala BNPT Tito Karnavian, Kalemdikpol Syafruddin, Inspektur Pengawasan Umum Dwi Priyatno, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Putut Eko Bayu Seno.
Luhut mengaku menunggu perintah Presiden Joko Widodo saja untuk mengumumkan calon Kapolri. Ia takut salah apabila lebih dahulu mengumumkan. "Kenapa mesti ribut-ribut (buru-buru mengumumkan nama Kapolri)," ujarnya lagi.
Sejumlah jenderal bintang tiga hari ini juga datang ke Istana Kepresidenan. Mereka memilih hati-hati berkomentar soal pemilihan Kapolri. Suhardi Alius misalnya, memilih untuk menghindari pertanyaan tersebut. "Enggak tahu saya. Kan saya di Lemhanas," ujarnya singkat.
ISTMAN M.P.