TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Lokal Bandung menerima 13 orang peserta berkebutuhan khusus. Seorang peserta yang akan mengikuti ujian tertulis pada Selasa, 31 Mei 2016, sedang terserang demam berdarah.
“Hari ini tidak jadi (ujian) karena tidak direkomendasikan dokter,” kata Ketua Sub-Bidang Humas Panitia Lokal SBMPTN Bandung, Soni A. Nulhaqim, Selasa.
Sebelumnya, panitia menerima kepesertaan ujian 13 orang yang memerlukan fasilitas khusus. Sebanyak delapan orang tuna netra dan dua orang tuna daksa masuk kelompok ujian Sosial dan Humaniora, seorang tuna rungu di kelompok ujian campuran, serta seorang tuna daksa di kelompok ujian Sains dan Teknologi.
Semua peserta berkebutuhan khusus yang melapor ke panitia ditempatkan di ruang khusus kampus ITB. Termasuk pendaftar yang ternyata sakit demam berdarah. “Ruangan khusus dan ranjang sudah kami siapkan kalau peserta tidak pakai ambulans,” kata Sekretaris Panitia SBMPTN Lokal Bandung, Asep Gana Suganda, di ruang panitia kampus ITB, Senin kemarin. Pasien tersebut sudah sepekan sakit.
Jumlah peserta SBMPTN 2016 di Bandung untuk kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek) berjumlah 17.613 orang, Sosial dan Humaniora (Soshum) 19.647 peserta, dan kelompok ujian campuran 5.796 orang. Adapun peserta ujian di Tasikmalaya berjumlah 3.000 orang. Total peserta 46.056 orang.
Lokasi peserta tes SBMPTN di Bandung tersebar di 12 Sekolah Dasar Negeri, 34 SMP, dan 46 SMA sederajat negeri dan swasta. Adapun untuk lokasi lain, panitia menyiapkan ruangan di 15 perguruan tinggi negeri dan swasta. Di Tasikmalaya panitia menyediakan 8 lokasi ujian.
Ujian akan dimulai pukul 07.00 WIB untuk kelompok Saintek dan campuran, serta 09.45 WIB untuk kelompok Soshum. Hasil ujian akan diumumkan pada Selasa, 28 Juni 2016, mulai pukul 17.00 WIB dan dapat diakses di laman http://www.sbmptn.ac.id.
ANWAR SISWADI