Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minim Pasokan Batu Bara, Tenaga Kontrak di Cirebon Di-PHK  

image-gnews
Aktivis lingkungan hidup dari Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang menggelar aksi damai menuntut pemerintah meninggalkan penggunaan batu bara di atas crane pelabuhan PLTU Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 2016. Foto: Greenpeace
Aktivis lingkungan hidup dari Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang menggelar aksi damai menuntut pemerintah meninggalkan penggunaan batu bara di atas crane pelabuhan PLTU Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 2016. Foto: Greenpeace
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon - Ratusan karyawan outsourcing atau alih daya PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) pada awal Juli mendatang. Dampaknya, ratusan buruh harus kehilangan pekerjaan gara-gara ketiadaan pasokan batu bara di Pelabuhan Cirebon.

Asisten GM Pengendalian Kinerja dan PFSO PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Iman Wahyu, mengatakan PHK terpaksa dilakukan karena aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon ditutup. Padahal, aktivitas bongkar muat batu bara menyumbang 80 persen pendapatan untuk Pelabuhan Cirebon. ”Karena tidak ada lagi pemasukan, kami harus nombok,” kata Iman saat dihubungi, Senin, 16 Mei 2016. Bahkan, kata Iman, PT Pelindo menombok selama 3 bulan sejak Pelabuhan Cirebon ditutup.

Sekitar seratus tenaga kerja kontrak, yang bekerja di Pelabuhan Cirebon, umumnya mnerupakan pegawai yang bekerja di bagian administrasi dan tenaga keamanan. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di sekitar Pelabuhan Cirebon.

Iman menuturkan pihaknya setiap bulan masih harus mengeluarkan Rp 1,4 miliar untuk membayar gaji seratus tenaga kontrak tersebut. Karena tidak ada lagi pemasukan, mereka tidak bisa melanjutkan kontrak karyawan pada awal Juli mendatang. Meski demikian, Iman memastikan, Pelindo tetap memenuhi kewajiban memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan. Soalnya, pada Juli, Hari Raya Idul Fitri tiba.

Hal ini berimbas terhadap angkutan khusus pelabuhan (angsuspel). Karyawan angkutan khusus pelabuhan juga di-PHK. ”Ada sekitar 1.200 sopir dan kernet truk pengangkut batu bara di Pelabuhan Cirebon,” kata Ketua Angsuspel, Sukirno. Padahal, setiap hari, mereka rutin mengangkut batu bara ke berbagai tujuan, seperti Bandung, Jawa Tengah, dan Cirebon. Namun, sejak bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon dilarang beroperasi, mereka terpaksa tidak bekerja lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama terjadi pada buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Cirebon. “Mereka memang binaan kami,” kata Kepala Seksi Kelayakan Pelayaran Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon Dani Jaelani. Sedikitnya ada seratus buruh TKBM yang setiap hari, secara bergiliran, sesuai dengan jadwal, bekerja di Pelabuhan Cirebon. Namun, sejak batu bara dilarang, mereka menganggur. “Sebanyak 80 persen kapal yang sandar di Pelabuhan Cirebon adalah tongkang batu bara,” kata Dani.

Warno, warga Pasindangan, Cirebon, sudah lebih dari 2 bulan tak bekerja. Padahal, sebagai sopir truk, Warno bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 3 juta sebulan. ”Jadi sekarang saya ngojek,” katanya.

Karena banyak tukang ojek, Warno mengatakan pendapatannya tidak sebesar saat ia menjadi sopir truk pengangkut batu bara. ”Padahal sebentar lagi puasa dan Lebaran. Anak saya tahun ini ada yang masuk SMP,” kata Warno. Karena itu, Warno berharap, Pelabuhan Cirebon bisa lagi dibuka untuk aktivitas bongkar muat batu bara.


IVANSYAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

4 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.


Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

4 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.


Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

6 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Cirebon (Instagram/@wbkejawanan)
Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

7 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

7 hari lalu

Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

26 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.


Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

35 hari lalu

Desain Istana Wapres di IKN karya Shau. (Dok.Shauarchitects)
Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.


Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

35 hari lalu

Chair of Unilever PLC, Ian Meakins. unilever.com
Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.


Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

36 hari lalu

Logo Unilever. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever