TEMPO.CO, Pasuruan - Hampir seribu peserta Safari Run 2016 merasakan serunya berlari di Taman Safari Indonesia II, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad, 8 Mei 2016. Para pelari sempat dikejutkan suara lengkingan gajah saat melintas di zona Afrika. Tak pelak, beberapa di antaranya ketakutan dan mempercepat langkah kaki.
Namun tak sedikit pula yang justru meminta petugas keeper mengambil foto mereka di depan mamalia darat terbesar itu. "Mas, mas, aku tolong difotoin," ujar seorang peserta sambil menyodorkan ponsel pintarnya.
Peserta lain tak ketinggalan mengabadikan diri mereka dengan satwa liar di sana. Ada pula yang menjulurkan kamera aksi saat berlari, merekam aksinya sendiri dengan latar belakang sekawanan gajah.
General Manager Taman Safari Indonesia II I Ketut Gunarta mengatakan Safari Run 2016 merupakan kesempatan langka. Sebab, peserta dapat berinteraksi sedekat mungkin dengan satwa sepanjang 5 kilometer di tengah lereng Gunung Arjuno tersebut. "Kami ingin peserta bisa dekat dengan satwa, sekaligus memperkenalkan bagaimana konservasi satwa liar di tempat kami," ucapnya.
Gunarta menjamin satwa tak akan mengganggu pelari. Begitu pun sebaliknya. Apalagi satwa-satwa TSI II sudah terlatih.
Pengelola taman safari tersebut juga telah melakukan uji coba berlari secara massal sebelumnya. "Sewaktu uji coba, mereka juga tidak ganas atau menyerang kami. Itu tandanya mereka tidak sampai stres ketika ada manusia di dekat mereka," tuturnya.
Peserta asal Surabaya, Rengganis Irham, mengaku antusias mengikuti Safari Run tahun ini. Menurut dia, berlari di TSI II menawarkan trek yang menantang sekaligus udara yang segar khas pegunungan. "Dibanding tahun lalu, kali ini lebih asik, karena separuhnya di jalan ber-paving, sisanya agak berbatu dengan pemandangan hutan lebih banyak," kata pria yang berprofesi fotografer itu.
Safari Run 2016 merupakan yang kedua kali diselenggarakan TSI II. Para peserta ditantang menaklukkan medan sepanjang 5 kilometer di zona satwa Afrika yang dihuni, antara lain, gajah, kuda nil, jerapah, zebra, unta punuk dua, eland, antelop, dan watusi.
ARTIKA RACHMI FARMITA
