TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembunuhan Feby Kurnia Nuraisyah Siregar, mahasiswi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, masih menyisakan duka yang mendalam sekaligus keprihatinan.
Motif ekonomi tampaknya mendorong pelaku tega membunuh. Si tersangka adalah petugas kebersihan kampus bernama Eko Agus Nugroho, 26, warga Pleret, Bantul, yang kini terancam hukuman penjara 15 tahun. Tiga yang mengejutkan dari kasus ini:
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
1. Menggadaikan Barang
Eko menggadaikan barang jarahannya Rp 650 ribu. Yaitu dua buah HP Samsung dan satu powerbank digadaikan di sebuah toko di kota Yogyakarta. Ternyata, uang itu untuk membeli bensin, rokok, baju, sepatu perempuan. Selain itu juga untuk membeli susu dan sepasang sandal jepit ukuran anak-anak perempuan untuk anaknya .
"Dia pulang ke rumah harus bawa uang," kata Kepala Kepolisian Resor Sleman, Ajun Komisaris Besar Yulianto, di markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 4 Mei 2016.
Satu buah HP Samsung digadaikan Rp 500 ribu. Satu HP Samsung flip dan satu buah powerbank digaidakan Rp 150 ribu. Alasan membunuh korban, menurut penyidik adalah faktor ekonomi. Pelaku kepepet karena tidak punya uang untuk kebutuhan keluarga. Duh, pelaku membelikan barang untuk anak dan istrinya dari hasil membunuh mahasiswi asal Batam, Kepulauan Riau itu.
2. Tekanan ekonomi
Yulianto menyatakan, saat pulang usai kerja, pelaku harus membawa uang dan bisa memberikan kebutuhan untuk anak dan istrinya. Karena tidak ada uang, pelaku kalap dan ada kesempatan untuk mengambil barang korban dengan paksa. Polisi menyita semua barang dari tersangka. Termasuk sepeda motor Eko bermerek Honda Vario.
Soal sepeda motor korban, Yamaha Mio J yang sempat dilarikan dan disembunyikan di tempat parkir terminal bus Giwangan Yogyakarta, juga disita. Alasan pelaku menaruh sepeda motor korban di terminal itu karena satu arah dengan jalan ke rumahnya.
3.Sadistis
Feby dibunuh secara sadistis oleh tersangka di toilet perempuan di lantai lima gedung S2 dan S3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, 28 April 2016. Mayat korban ditemukan pada 2 Mei 2016 di salah satu WC di ruang toilet itu dalam keadaan membusuk.
"Saat itu ada setan lewat," kata Ajun Komisaris Sepuh Siregar, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman.
Polisi, tidak lebih dari 24 jam bisa menangkap Eko di dekat rumahnya, Selasa, 3 Mei 2016 sekitar pukul 16.45 WIB. Tidak ada perlawanan saat ditangkap oleh para polisi.
Muh Syaifullah
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa