TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Amerika Serikat telah sepakat meningkatkan kerja sama penanggulangan bencana. Hal ini ditunjukkan dengan kunjungan Duta Besar Amerika Serikat, Robert O. Blake, pada Rabu, 20April 2016 di Graha BNPB, Jakarta.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia telah memiliki sejarah kerja sama yang panjang di bidang penanggulangan bencana. "Salah satunya adaptasi beberapa sistem penanggulangan bencana dari Federal Emergency Management Agency," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 20 April.
Selain itu, kerja sama yang telah terjalin antara pemerintah Amerika dan Indonesia ialah Indonesia All-Hazards Warning and Risk Evaluation (InAWARE), Incident Command System (ICS), Technical Assistance and Training Teams (TAATS), dan perkuatan pusat pendidikan dan pelatihan. "Tak ada satu negara pun yang bisa menyelesaikan bencana sendiri. Untuk itulah perlu kerja sama internasional," ucapnya.
Willem berujar, kerja sama tersebut akan terus ditingkatkan, contohnya dengan pertukaran sumber daya manusia, peningkatan kapasitas pusat pendidikan dan pelatihan Indonesia Disaster Relief Training Ground sebagai center of excellence pelatihan kebencanaan di tingkat regional maupun global, serta kerja sama dalam hal pencegahan dan perancangan sistem kedaruratan kebakaran hutan dan lahan.
“Pertukaran personel (tenaga ahli) merupakan kesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan antara BNPB dan FEMA meningkatkan kapasitas masing-masing lembaga, “ tuturnya.
ABDUL AZIS