Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada Yogya, Garin Nugroho Maju Lewat Jalur Independen  

image-gnews
Garin Nugroho. Tempo/Pribadi Wicaksono
Garin Nugroho. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sineas Garin Nugroho menegaskan  keikutsertaannya dalam bursa pemilihan umum calon wali kota dan wakil wali kota dari jalur independen. “Saya akan maju lewat jalur independen dan kini sedang proses verifikasi,” ujar Garin Nugroho saat dihubungi, Kamis, 31 Maret 2016. 

Garin mengatakan sudah cukup lama menjelaskan program kerja dan visi-misinya kepada masyarakat Yogyakarta. Sineas ini sudah menyiapkan jaringan untuk memuluskan langkahnya dalam penjaringan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta.

Menurut dia, berpolitik adalah hal biasa. Dia mengatakan sudah berkecimpung di dunia politik sejak lama. Garin mengatakan politik adalah bagian dari keahliannya. Hanya selama ini ia belum pernah terjun ke politik taktis. “Dari dulu saya selalu dua kaki, seni dan politik, politik dan seni, dari dulu saya sudah jadi ketua koordinasi 15 NGO media saat pemilu. Saya juga pernah ikut gerakan organisasi demokratisasi” ujar Garin.

Saat ditanya soal peluang, Garin mengatakan dia menjalankan apa yang menjadi kemauannya. Jika dukungan bagus, menurut dia, hal itu jalan terbaik. “Enggak ada yang berlebihan kalau sudah jadi tujuan baik,” tuturnya.

Dia juga mengatakan inilah waktunya berfokus memberikan pelayanan lebih kepada warga Yogyakarta setelah dia sukses di dunia perfilman. “Motivasinya ya pelayanan kepada warga, karpet merah pernah, 28 penghargaan, tiga penghargaan dari luar kota pernah, penghargaan dari pemerintah Indonesia juga pernah, majalah juga pernah.”

Gerakan Jogja Independent atau disingkat Joint telah menyatakan dukungannya mengusung calon wali kota dan wakil wali kota dari jalur perorangan pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogya awal 2017 pada Senin lalu. Tim panel konvensi ini terdiri atas sepuluh orang dari berbagai elemen, yang dianggap sebagai representasi warga Yogya. Anggota tim konvensi yang  menyeleksi kandidat calon independen akan dibentuk oleh tim lima.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim lima beranggotakan lima orang, yakni mantan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK) Busyro Muqoddas; Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (APTISI), yang juga guru besar Universitas Islam Indonesia, Edi Suandi Hamid; mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu RI, Bambang Eka Cahya; eks konsultan KPK, Rimawan; dan tokoh pegiat seni Yogya, Yustina Neni. "Tim lima mulai bekerja merumuskan tim panel konvensi Senin ini," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, setidaknya ada sebelas kandidat yang serius maju dan mengikuti konvensi jalur independen. Mereka adalah Gunarto Adi Brata (pemilik Kresna TV dan Radio Kota Perak), Sauqi Suratno (tokoh PSIM serta orang dekat Wali Kota Yogya Herry Zudianto), Teddy Alamsyah (pemilik BPR Danagung Ramulti), Onny Febri Ananto (pemilik perusahaan bus AO Transport), dan Arif Nur Cahyo (perwira polisi aktif Mabes Polri Bidang Sumber Daya Manusia).

Ada juga Siti Ruhaini, Pembantu Rektor Universitas Islam Negeri Kalijaga); Titok Haryanto, mantan Ketua KPU Yogyakarta; Mursidah Rambe, Direktur Utama BPR Pasar Beringharjo; Garin Nugroho, sineas; Lusy Laksita, pendiri sekolah broadcasting; dan Ifa Ariyani, tokoh gerakan perempuan.


ARIEF HIDAYAT | PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

50 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

56 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

58 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.