TEMPO.CO, Bekasi - Setelah mangkrak hampir setahun, proyek pembangunan underpass Tambun di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dilanjutkan. Proyek yang digadang-gadang untuk mengurai kemacetan Jalan Raya Mekarsari-Mangunjaya tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2016 mendatang.
"Mudah-mudahan tepat waktu," kata Kepala Subbidang Tata Ruang dan Infrastruktur pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Bekasi, Evi Mutia, Minggu, 20 Maret 2016. Menurut dia, proyek tersebut sempat mangkrak sejak Mei 2015 lantaran pemerintah pusat gagal melakukan lelang. Sehingga tahun ini proyek tersebut kembali dilelang.
Evi mengatakan keberadaan proyek tersebut cukup vital. Sebab, selain menjadi akses menuju Stasiun Tambun, underpass itu menuju Pasar Tambun dan jalur pantai utara. Otomatis jalur tersebut setiap hari cukup padat. Apalagi kereta Commuter Line akan melintas sehingga rawan terjadi kecelakaan kereta.
Menurut Evi, pemerintah telah membebaskan lahan seluas 1,2 hektare sebagai penunjang pembangunan underpass. Lahan itu berada di sisi selatan dan utara rel kereta api yang notabene merupakan permukiman warga. Pemerintah menghabiskan anggaran sebesar Rp 15 miliar pada APBD 2014. "Makanya cukup disayangkan bila sempat mandek," katanya.
Karena itu, Evi mendesak pembangunan underpass tersebut segera dirampungkan dan tak mangkrak kembali seperti tahun sebelumnya. Ia meminta pemerintah pusat konsisten dalam melakukan pembangunannya agar selesai tepat waktu.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu membenarkan proyek pembangunan underpass itu sempat mangkrak sejak 2015. Namun, kata dia, tahun ini pembangunannya dilanjutkan. "Tahun ini dilanjutkan, mudah-mudahan akhir tahun selesai," kata Joice.
Menurut Joice, pekerja sudah mulai melakukan pembongkaran bangunan di sisi selatan rel kereta api sejak sepekan lalu. Bangunan tersebut dirobohkan untuk pembangunan jalan menuju terowongan bawah rel menuju bagian utara. "Setelah sisi selatan selesai, kemudian pindah ke bagian utara," ucapnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi Jejen Sayuti mengatakan pembangunan underpass ini merupakan program dari pemerintah pusat atas rekomendasi pemerintah daerah. Selain untuk mengentaskan kemacetan, kata dia, di bagian atas underpass bisa digunakan untuk trayek Double-Double Track (DDT) Kereta Rel Listrik.
Jejen mencontohkan, jika kereta rel listrik telah dioperasikan, akan menambah intensitas perjalanan kereta. Dengan adanya underpass tersebut, tak akan mengganggu perjalanan warga dari Jalan Raya Mekarsari-Mangunjaya dan sebaliknya. "Kalau sebelumnya perlintasan sebidang, sekarang tidak ada lagi karena diganti underpass," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, para pekerja sudah mulai tampak melanjutkan pembangunan proyek underpass Tambun. Pekerja kini sedang fokus menyiapkan lahan di sisi selatan rel untuk jalan menuju terowongan. Tampak alat berat berupa eskavator tengah merobohkan bangunan untuk pelebaran jalan.
Adapun konstruksi bangunan underpass sendiri sudah selesai pada awal tahun lalu. Terowongan telah dibuat dari bagian utara menuju selatan. Sayangnya, terowongan itu belum bisa dilalui karena konstruksinya hanya sebatas di bawah rel, belum ada akses jalan menuju terowongan.
ADI WARSONO