Meski Ada Perang, Target Pariwisata Tidak Berubah

TEMPO Interaktif, Jakarta:Invasi Amerika ke Irak tidak merubah target pariwisata Indonesia Tahun 2003. Menteri Pariwisata I Gde Ardika mengakui, beberapa calon wisatawan tujuan Bali sempat membatalkan kunjungannya. Tapi tidak banyak, katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/3). Namun data yang pasti, Ardika masih menunggu dari pihak imigrasi. Target pariwisata 2003, kata Ardika sebanyak 4,5 juta wisatawan dengan pendapatan US$ 4,3 miliar. Target ini mengalami penurunan, dari tahun sebelumnya, karena terkait Bom Bali. Untuk mengurangi kerugian, pemerintah berupaya mendongkrak lama tinggal wisatawan, sehingga bisa mendongkrak jumlah uang yang dikeluarkan. Akibat terjadinya Bom Bali, lama tinggal wisatawan turun dari rata-rata 20 hari menjadi 9,7 hari. Uang yang dikeluarkan wisatawan juga anjlok, dari US$ 100 per hari menjadi US$ 90 per hari. Ardika hanya bisa menghimbau penghilangan istilah sweeping. Karena menurutnya, istilah itu memberi kesan negatif bagi wisatawan asing. Unjuk rasa tentang invasi Irak memang tidak berdampak bagi pariwisata. Tapi, dengan munculnya istilah sweeping telah menakuti wisatawan karena mengandung unsur kekerasan dan pemaksaan.(Deddy Sinaga Tempo News Room)