TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan akan segera menonaktifkan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena kasus narkoba. BNN telah menyatakan Nofiadi positif menggunakan narkoba jenis sabu. "Kami minta data hasil tes urine juga informasi apakah dia ditahan atau tidak, sebagai dasar untuk menonaktifkan," ujar Tjahjo di Hotel Swiss-bel, Selasa, 15 Maret 2016.
Selain itu, Tjahjo juga meminta BNN melakukan tes urine terhadap Wakil Bupati Ogan Ilir Ilyas Pandji. "Apabila negatif, maka ia akan menjadi plh bupati," kata Tjahjo. Namun, apabila Ilyas ternyata juga mengkonsumsi narkoba, Tjahjo akan menunjuk Sekretaris Daerah Ogan Ilir yang menjadi pelaksana harian bupati.
Tjahjo mengatakan Presiden Joko Widodo kemarin meneleponnya dan meminta agar dia segera menyelesaikan masalah ini. Tjahjo juga meminta polisi dan BNN juga mengusut instansi yang memeriksa kesehatan Nofiadi ketika maju sebagai calon bupati. "Dia kan sudah diincar tiga bulan, perlu dilihat hasil tes kesehatannya bagaimana," kata Tjahjo.
Nofiadi menjadi target BNN selama tiga bulan terakhir. Petugas BNN menggerebek rumah Nofiadi yang berada di Jalan Musyawarah III, Kecamatan Gandus, Minggu, 13 Maret 2016, sekitar pukul 22.00 WIB.
Penggerebekan bermula dari informasi masyarakat sekitar terkait dengan penyalahgunaan narkoba yang diduga dilakukan bupati yang baru menjabat tersebut. Ayah Nofiandi, Mawardi Yahya, yang juga mantan bupati periode 2005-2015, sempat menghalang-halangi petugas yang hendak menangkap anaknya.
TIKA PRIMANDARI