Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Terkena Antraks, Warga Pinrang Tidak Konsumsi Daging  

image-gnews
Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.COPinrang - Warga Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, memilih tidak mengkonsumsi daging setelah daerah itu dilanda penyakit antraks yang mengakibatkan puluhan ekor sapi dan kerbau mati mendadak.

“Untuk sementara waktu tidak beli daging. Kami pake lauk ikan laut, tahu, atau tempe,” kata Samsuriah, warga Jalan Sultan Hasanuddin, Pinrang, ketika ditemui saat berbelanja di Pasar Sentral Pinrang, Senin, 14 Maret 2016.

Kematian mendadak sapi dan kerbau terjadi dalam dua minggu terakhir. Jumlah paling banyak di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua. Hingga Selasa pekan lalu tercatat 31 ekor sapi dan 5 ekor kerbau mati. Peristiwa itu membuat para peternak dan warga geger dan panik.

Menurut Samsuriah, biasanya keluarganya mengkonsumsi daging sapi satu atau dua kali dalam seminggu. Namun, sejak muncul penyakit antraks, ia menahan diri tidak mengkonsumsi daging.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Pinrang segera mengatasinya agar tidak meluas ke seluruh wilayah Pinrang. “Sejak muncul kabar penyakit antraks, kami menjadi tidak enak pada kerabat yang mengadakan hajatan. Para tamu enggan menyantap makanan yang disuguhkan karena ada daging,” ucap Samsuriah.

Rasa takut warga belum banyak berpengaruh terhadap penjualan daging sapi di Pasar Sentral Pinrang. Jumlah pasokan dan harganya juga masih seperti sebelum muncul penyakit antraks. “Pasokan masih normal, harganya pun tetap Rp 95 ribu per kilogram,” ujar salah seorang pedagang daging, Johor, 45 tahun.

Johor yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang daging sapi mengatakan daging yang dijualnya berasal dari Rumah Potong Hewan Pinrang di Paleteang.

"Daging sapi yang saya jual tidak ada virus antraks karena sudah melalui proses tes,” ucapnya sembari menambahkan pembeli yang sudah menjadi langganannya adalah para penjual makanan siap saji, seperti tukang bakso, sop konro, dan coto Makassar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, diperoleh informasi dua orang warga Desa Malimpung, Adi Firman dan Gunawan, menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang, Pinrang.

Keduanya diduga terjangkit penyakit antraks dan ditempatkan di ruang isolasi. Pihak rumah sakit sedang menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel darah mereka. Hari ini atau besok sudah ada kepastian. “Jika negatif, keduanya akan dipulangkan," tutur Direktur RSUD Lasinrang Sitti Hasnah Syam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang Muhammad Rida mengatakan pihaknya terus mensosialisasikan penyakit antraks dan cara pencegahannya.

“Masyarakat perlu diberi tahu ciri-ciri ternak atau daging yang terkena antraks,” ujarnya sembari mengatakan sosialisasi dilakukan bersama instansi terkait, seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, juga Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pinrang Johanis mengatakan sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan guna mengantisipasi peredaran daging sapi yang mengandung antraks.

"Selain melakukan vaksinasi sapi, kami mendatangi pasar mencari daging yang terkena antraks, tapi sampai hari ini belum ada temuan," tuturnya.

DIDIET HARYADI SYAHRIR 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

39 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

41 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

43 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

44 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.


17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

44 hari lalu

Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul memberikan vaksin kepada sapi. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)
17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY


Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

45 hari lalu

Mantan presiden Cina Hu Jintao meninggalkan kursinya dikawal dua pria saat upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 22 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Suasana tempat hiburan kareoke Inul Vista di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD). Merujuk Pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40% dan paling tinggi 75%. Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan bahwa pengusaha dapat mengajukan insentif fiskal apabila merasa keberatan dengan tarif tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.