Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aparat Tak Serius Tangani Berbagai Tindak Pidana di Maluku

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Aparat Keamanan dinilai lamban dan kurang serius dalam mengantisipasi berbagai tindak pidana yang terjadi di Maluku. Termasuk dalam menyelidiki kasus-kasus peledakan dan pembakaran di Maluku. Hingga saat ini misalnya, aparat belum juga menangkap pelaku peledakan di dekat Hotel Amboina di Jalan Jaan Pais dan pembakaran kantor Gubernur Maluku pada Rabu (3/4) lalu. “Karena itulah kita datang ke Jakarta untuk mendorong proses perdamaian ini dan mendesak pemerintah untuk benar-benar melakukan penyelidikan terhadap berbagai kasus di Maluku,” kata Anthony Hatane, Sekretaris Jenderal Komite Penegakan Kebenaran Keadilan dan Penghentian Kekerasan Maluku (KPK2PM) di kantor YLBHI, Jakarta, Jumat (12/4). Lebih lanjut, lembaga yang anggotanya terdiri dari pengacara-pengacara Muslim dan Kristen ini mendesak petugas kepolisian untuk segera menangkap pelakunya. Padahal, kata Anthony, polisi telah mengumumkan dua nama yang diduga terlibat dalam aksi peledakan kemarin. Yakni Onky Sangaji dan Syafruddin. “Tapi mereka belum ada yang ditangkap. Sehingga belum bisa dipastikan kalau mereka pelakunya,” ujar Anthony. KPK2PM khawatir, jika aparat tidak bertindak tegas maka akan berimbas negatif terhadap proses perdamaian yang tengah dirintis melalui deklarasi perdamaian Malino II. Karena itu KPK2PM berpandangan pembiaran ini adalah bagian dari proses teror yang tengah dilakukan pihak tertentu yang ingin merusak perdamaian di Maluku. Ia lantas kembali pada peristiwa peledakan bom di jalan Jaan Pais. Dalam peristiwa tersebut, warga Maluku yang melakukan investigasi mandiri, menemukan fakta bahwa serpihan bom, paku, dan benda-benda keras lainnya dari bom rakitan, terdapat di lantai empat Hotel Amboina yang berjarak 500 meter dari lokasi. “Mustahil jika aparat keamanan mengatakan bom yang punya kekuatan dahsyat seperti itu buatan masyarakat sipil. Saya kira keyakinan itu harus diinvestigasi lagi,” katanya. Tambahan lagi, hasil penelitian Puslabfor Mabes Polri yang menegaskan, di dalam bom rakitan tersebut terkandung bahan TNT (Trinitro Toluena) yang memiliki daya ledak dahsyat. “TNT ini adalah bahan peledak organik yang hanya bisa dimiliki oleh aparat keamanan. Kalaupun yang membuat (bom) masyarakat sipil, persoalannya, bagaimana bahan tersebut bisa sampai ke tangan masyarakat sipil?” tanyanya. Sehingga, tegas Anthony, indikasi bahwa bom rakitan tersebut milik masyarakat sipil jauh dari kemungkinan. Selain itu, ia mencontohkan pula peristiwa 28 maret 2002, sewaktu ditemukan empat buah bom rakitan di depan pasar swalayan Citra, kawasan Mardika, Ambon. Pada saat masyarakat menemukan bom tersebut, dan berniat memindahkannya, mucul beberapa orang tentara yang dengan entengnya mengambil bom itu, memasukkannya ke dalam keranjang dan dibawa pergi, tanpa proses lebih lanjut. ”Dan kejadian seperti ini banyak terjadi,” kata dia. Tanpa menunjuk siapa pelaku dibalik semua itu, KPK2PM mensinyalir adanya upaya teror yang tengah dilakukan sementara pihak terhadap masyarakat sipil Maluku. Ia beralasan, “Karena pelakunya tidak pernah tertangkap.” Berkaitan dengan itu semua, Anthony menambahkan masyarakat sipil Maluku sudah enggan bertikai. Sebab warga sudah melihat konflik yang berkepanjangan ini tidak menghasilkan sesuatu yang menguntungkan. “Kondisi di Maluku sudah stabil,” ujarnya. Sebagai bukti, ia kembali mengambil contoh ledakan bom di jalan Jaan Pais. Ketika itu, masyarakat yang tengah berada di jalan A.M. Sangaji, yang hanya berjarak 700 meter dari lokasi ledakan tidak terpengaruh. Warga tetap beraktifitas di jalan yang terkenal sebagai tempat interaksi utama warga Muslim dan Kristen Ambon. Selain itu, masyarakat juga bebas melintasi daerah pemukiman yang berbeda agama. “Ini berbeda dengan dulu. (Dulu) kalau ada ledakan secara sporadis mereka akan berdatangan dari berbagai penjuru,” ungkapnya. Saat disinggung adanya kelompok-kelompok di Maluku yang menentang deklarasi perdamaian Malino II, Anthony secara diplomatis mengatakan, sebenarnya kelompok tersebut tidak menentang inti dari deklarasi Malino. Tetapi lebih kepada poin-poin tertentu yang tidak dapat direalisasikan pemerintah. Misalnya, lanjut Anthony, belum terbentuknya pos-pos keamanan terpadu yang tersusun dari unsur polisi, TNI, dan masyarakat. Selain itu,menurutnya, wajar saja jika ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan deklarasi Malino. “Sebab justru untuk mendapatkan perdamaian yang abadi harus ada koreksi-koreksi yang dilakukan pemerintah (terhadap pelaksanaan deklarasi Malino II),” kilahnya. (Ucok Ritonga-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

1 menit lalu

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria saat memberi makan hewan qurban di RPH Dharma Jaya, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020. Pemprov DKI Jakarta bersama Global Qurban dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) melalui Sentra Hewan Qurban Terbaik 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.


Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

2 menit lalu

Momen ketika Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat naik pitam dalam sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pileg 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024 karena komisioner KPU tak ada yang hadir dalam persidangan di ruang sidang panel 3, Gedung MK, Jakarta Pusat. Sumber: Tangkapan layar YouTube Mahkamah Konstitusi
Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas


UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

10 menit lalu

Ketua BEM UI Verrel Uziel menyampaikan pandangan terkait pesan kebangsaan guru besar UI di pelataran gedung rektorat UI, Depok, Jumat, 2 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

UI menerbitkan sistem biaya operasional pendidikan atau BOP yang baru dalam 5 kelompok UKT. Hingga kini, SK rektor soal UKT belum terbit.


Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

11 menit lalu

Tim Alorint dari Unpad yang mengembangkan robot kuli panggul berbasis AI (Dok. Humas Unpad)
Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.


Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

11 menit lalu

Suasana pembangunan istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.


Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

15 menit lalu

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ahmed Zakot
Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza


Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

15 menit lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.


Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

16 menit lalu

Bandara Charles-de-Gaulle, di Roissy, dekat Paris, Prancis. REUTERS/Julien Muguet
Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa


Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

20 menit lalu

Logo World Water Forum ke-10. Dok. Worldwaterforum.org
Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.


Satu Kenangan, Kopi Nusantara Bergaya Italian Roast

21 menit lalu

Satu Kenangan, Kopi Nusantara Bergaya Italian Roast

Satu Kenangan merupakan produk dari Kenangan Brands. Membuka kesempatan masyarakat menjadi mitra.